PENGENALAN INVESTASI PROYEK TEKNIK SIPIL
BAB 4 PENGENALAN TEORI EKONOMI DAN MANAJEMEN
PENGENALAN INVESTASI PROYEK TEKNIK SIPIL
PENGENALAN INVESTASI PROYEK TEKNIK SIPIL
·
PENGERTIAN
INVESTASI PROYEK TEKNIK SIPIL
Proyek
adalah suatu kegiatan yang menggunakan modal/resources/factor produksi untuk
mencapai suatu tujuan/target tertentu sedemikian rupa sehingga kegiatan
tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) setelah suatu jangka waktu
tertentu. Evaluasi proyek adalah kegiatan untuk mengetahui tingkat keuntungan
suatu investasi, dan untuk menghindari pelaksanaan proyek yang tidak atau
kurang menguntungkan serta untuk memilih alternative proyek yang paling
menguntungkan dan menentukan prioritas investasi. Analisa ekonomi dalam studi
Pengembangan Sumber Daya Air sudah merupakan hal yang rutin baik dalam Tahap
Master Plan, Reconnaissance, Appraisal. Feasibility Study, saat pembuatan
Project Copletion Report (PCR) maupun dalam tahapan yang dianggap perlu dalam
studi-studi khusus untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu Proyek
Pengembangan terutama yang dibiayai oleh bantuan dari Bank atau Lembaga
Keuangan lainnya. Bila dalam Tahap Feasibility Study proyek dianggap layak atau
feasible, artinya memenuhi Parameter-Parameter Benefit-Cost yang ditetapkan,
maka selanjutnya dapat dilakukan Tahapan Detail Design dan dilanjutkan dengan
Pelaksanaan. Pada tahapan PCR analisa ekonmi dilakukan untuk membandingkan
hasil Output Proyek (untuk proyek-proyek tertentu yang dapat segera
menghasilkan Output nya) dengan perkiraan kelayakan proyek pada saat appraisal
atau pada saat persiapan proyek.
Pembangunan
Proyek yang dilakukan dalam bentuk pembangunan bangunan sarana dan prasarana,
dalam bidang Sumber Daya Air, KeCipta-Karyaan dan KeBina-Margaan, pada
hakekatnya mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam proses perencanaan suatu pembangunan proyek untuk tujuan tertentu selalu
akan mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dengan proyek yang direncanakan
tersebut, antara lain adalah aspek teknis, aspek sosial-budaya masyarakat,
aspek ekonomis serta aspek lingkungan.
Sedangkan
untuk mewujudkan pembangunan proyek yang dimaksud, terutama proyek yang
dibiayai oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, akan dilaksanakan
dengan anggaran yang disediakan dalam bentuk anggaran tahunan dalam bentuk APBN
atau APBD yang selalu mempertimbangkan jangka waktu serta nilai anggaran
tertentu sesuai dengan program yang telah ditetapkan dalam APBN maupun APBD.
Pokok-pokok
pikiran sebagaimana yang disampaikan tersebut diatas akan dipakai sebagai bahan
pertimbangan guna analisis pembangunan proyek dari aspek teknis, ekonomis serta
lingkungan agar tujuan akhir dari terwujudnya proyek dimaksud akan memberi
dampak manfaat yang paling menguntungkan bagi kehidupan sosial masyarakat
seutuhnya. Melalui telaah yang diberikan dalam mata-kuliah ekonomi teknik ini,
bagaimana suatu pembangunan proyek akan dievaluasi secara ekonomis sehingga
proyek akan dapat dikatakan sebagai layak untuk dibangun.
·
ANALISIS
PERMASALAHAN
Ini
merupakan langkah pertama dalam melakukan analisis masalah. Masalah perlu
dirumuskan secara benar agar tidak menimbulkan pengertian yaqng berbeda.
Seperti
yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa batas sebuah masalah adalah
“kesenjangan” , oleh karena itu sesuatu dapat dikatakan masalah jika terdapat
kesenjangan baik kesenjangan secara prosedur maupun system.
Contoh
dari kasus ini adalah jika pegawai yang sehari-harinya masuk tepat waktu namun
akhir akhir ini pegawai tersebut sering terlambat masuk kantor. Atau sebuah
pabrik baja yang biasanya memproduksi 10 ton baja
perharinya sekarang hanya mampu memproduksi 5 ton saja.
Pada
kedua contoh kasus diatas dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya keduasituasi
tersebut di atas mempunyai masalah.
Dari
contoh masalah tersebut jelas bahwa keduanya merupakan masalah
tunggal (spesifik) . dan ini bias langsung kita cari penyebabnya. Terkadang
kita sering menemukan masalah yang majemuk, seperti si A malas masuk kantor, si
A suka memprofokasi dan si A selalu menuntut tambahan peenghasilan. Walaupun
kelihatanya masalah –masalah tersebut saling berkaitan namun untuk mencari
penyebabnya kita harus memilah-milah terlebih dahulu masalah tersebut menjadi
masalah tunggal (spesifik). Artinya dengan memilah-milah persoalan tersebut,
kita dapat merumuskan dengan jelas masing-masing persoalan dan mencari penyebab
dari masing-masing persoalan itu secara baik.
·
ANALISIS
INVESTASI
Menurut Sunariyah (2003:4):
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan
kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun
modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan
mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja,
peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan
devisa.
Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang. Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan. Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan.
Berdasarkan (www.sinarharapan.co.id/ekonomi/eureka/2003/021/eur1.html)menyatakan bahwa alasan melakukan investasi adalah sebagai berikut:
Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang. Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan. Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan.
Berdasarkan (www.sinarharapan.co.id/ekonomi/eureka/2003/021/eur1.html)menyatakan bahwa alasan melakukan investasi adalah sebagai berikut:
a. Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan.
b. Tidak menentunya lingkungan perekonomian sehingga memungkinkan suatu saat penghasilan jauh lebih kecil dari pengeluaran.
c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan.
Investasi
ada 2 Macam :
1) OUTONOMOUS INVESMENT
(investasi tetap)
2) INOCED INVESMENT
(investasi terpacu)
Investasi tetap adalah
investasi yang besarnya tidang tergantung pada besar nya pendapatan.
Investasi terpacu
adalah investasi yang besarnya tergantung pada pendapatan.
INVESTASI TETAP,
umumnya digunakan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang bersifat tetap
seperti: mesin,bangunan, tanah, /investasi untuk mendirikan usaha.investasi ini
tidak ditentukan dengan pendapatan,tetapi dapat meningkatkan pendapatan
nasional.
INVESTASI TERPACU
investasi yang besarnya tergantung pendapatan nasional artinya jika pendaptan
meningkat maka investasi akan meningkat pula.
Perhitungan
Investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang
dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunan /
kontruksi, maupun persediaan barang jadi yang masih baru.
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena dihitung selama satu internal periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
a. Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan
Yang tercangkup dalam invesatasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction) adalah pengeluaran – pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan barang modal dan bangunan pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment).
b. Investasi persediaan
Berdasarkan pertimbangan, perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak daripada target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah 50.000 unik. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan, untuk mengatisipasinya berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan / keuntungan.
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena dihitung selama satu internal periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
a. Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan
Yang tercangkup dalam invesatasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction) adalah pengeluaran – pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan barang modal dan bangunan pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment).
b. Investasi persediaan
Berdasarkan pertimbangan, perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak daripada target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah 50.000 unik. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan, untuk mengatisipasinya berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan / keuntungan.
Jenis – Jenis Investasi :
Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
a. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.
d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
Penilaian Investasi
(Analisis Dasar)
1. Metode
Payback Period (PP)
Payback period adalah
suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi
dengan menggunakan aliran kas netto (net cash flow), atau total arus kas bersih
dalam periode tertentu sama dengan pengeluaran investasi di awal periode. Metode
payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net
cash flow).
2. Metode
Net Present Value (NPV)
Dalam metode ini,
pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari
keseluruhan proceeds yang diharapkan atas discount rate tertentu. Kemudian
jumlah present value dari keseluruhan selama usianya dikurangi dengan present
value dari jumlah investasinya (initial investment). Selisih antara
Present Value dari keseluruhan dengan Present Value dari pengeluaran modal
(Capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang ( Net Present Value).
3. Internal
Rate of Return (IRR)
IRR ialah menentukan
tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari arus kas bersih
yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai
sekarang dari pengeluaran modal (PV if capital outlays).
Pada dasarnya IRR harus
dicari dengan cara “trial dan error”. Yaitu dengan cara coba-coba. Pertama-tama
jika menghitung Present Value dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan
tingkat bunga yang dipilih. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan
jumlah Present Value dari outlet-nya.
4. Accounting
Rate of Return (ARR)
Model ini adalah
menghitung rata-rata laba bersih (earning after tax) dari suatu proyek dibagi
nilai tunai investasi. Jika hasil lebih besar daripada biaya modal proyek, maka
dianggap proyek tersebut layak dan begitupula sebaliknya.
5. Profitability
Index (PI)
Model ini adalah
menghitung nilai tunai arus kas masuk bersih dibagi nilai tunai investasi. Jika
nilainya lebih besar dari 1, maka proyek investasi tersebut dianggap layak, dan
sebaliknya.
·
STUDI
KASUS
Jenis-jenis
Studi Kasus
Studi
kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian
organisasitertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan rnenelusuri
perkembangan organisasinya. Studi kasus ini sering kurang memungkinkan untuk
diselenggarakan, karena sumbernya kurang mencukupi untuk dikerjakan secara
minimal.
Studi
kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalui observasi
peran-serta atau pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya
pada suatu organisasi tertentu.. Bagian-bagian organisasi yang menjadi fokus
studinya antara lain: (a) suatu tempat tertentu di dalam sekolah; (b) satu
kelompok siswa; (c) kegiatan sekolah.
Studi
kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu orang dengan maksud
mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas.
Wawancara sejarah hidup biasanya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup
seseorang, dari lahir hingga sekarang.
Studi
kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan (community
study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar
(kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu.
Studi
kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi
terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran
siswa pada sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua
pihak yang terkait, mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya,
kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
Mikroethnografi,
merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat
kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi
yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.
Mengenal
lebih jauh tentang Studi Kasus
Sering kali muncul pertanyaan tentang masalah
penelitian studi kasus. Pertanyaan itu tidak saja dari mahasiswa tetapi juga
dari pihak lainyang punya minat penelitian.
Dalam tradisi penelitian kualitatif dikenal
terminologi studi kasus (case study) sebagai sebuah jenis penelitian. Studi
kasus diartikan sebagai metode atau strategi dalam penelitian untuk
mengungkap kasus tertentu. Ada juga pengertian lain, yakni hasil dari suatu
penelitian sebuah kasus tertentu. Jika pengertian pertama lebih mengacu pada
strategi penelitian, maka pengertian kedua lebih pada hasil penelitian. Dalam
sajian pendek ini diuraikan pengertian yang pertama.
Selain studi kasus, ada fenomenologi, grounded
theory, etnografi, dan etnometodologi yang masuk dalam varian penelitian
kualitatif. Penelitian studi kasus memusatkan perhatian pada satu objek
tertentu yang diangkat sebagai sebuah kasus untuk dikaji secara mendalam
sehingga mampu membongkar realitas di balik fenomena. Sebab, yang kasat
mata hakikatnya bukan sesuatu yang riel (realitas). Itu hanya pantulan dari
yang ada di dalam.
Sebagaimana lazimnya perolehan data dalam
penelitian kualitatif, data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak
yang bersangkutan, baik melalui wawancara, observasi, partisipasi, dan
dokumentasi. Data yang diperoleh dari berbagai cara itu hakikatnya untuk
saling melengkapi. Ada kalanya data yang diperoleh dari wawancara belum
lengkap, sehingga harus dicari lewat cara lain, seperti observasi, dan
partisipasi.
Berbeda dengan metode penelitian kuantitatif yang
menekankan pada jumlah atau kuantitas sampel dari populasi yang diteliti,
sebaliknya penelitian model studi kasus lebih menekankan kedalaman pemahaman
atas masalah yang diteliti. Karena itu, metode studi kasus dilakukan secara
intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu gejala atau
fenomena tertentu dengan lingkup yang sempit. Kendati lingkupnya
sempit, dimensi yang digali harus luas, mencakup berbagai aspek hingga tidak
ada satu pun aspek yang tertinggal. Oleh karena itu, di dalam studi kasus
sangat tidak relevan pertanyaan-pertanyaan seperti berapa banyak subjek yang
diteliti, berapa sekolah, dan berapa banyak sampel dan sebagainya. Perlu
diperhatikan bahwa sebagai varian penelitian kualitatif, penelitian studi
kasus lebih menekankan kedalaman subjek ketimbang banyaknya jumlah subjek
yang diteliti.
Sebagaimana sifat metode penelitian kualitatif
pada umumnya, metode studi kasus juga sebaiknya dilakukan terhadap peristiwa
atau gejala yang sedang berlangsung. Bukan gejala atau peristiwa yang sudah
selesai (ex post facto). Unit of analysis bisa berupa individu,
kelompok, institusi atau masyarakat.
Perlu dipraktikkan konsep part and
whole dalam penelitian jenis studi kasus. Apa artinya? Penelitian studi
kasus harus dilakukan secara dialektik antara bagian dan keseluruhan.
Maksudnya, untuk memahami aspek tertentu perlu diperoleh gambaran umum
tentang aspek itu. Sebaliknya, untuk memperoleh gambaran umum diperlukan
pemahaman bagian-bagian khusus secara mendalam.
Untuk memperoleh pengetahuan secara mendalam, data
studi kasus dapat diperoleh tidak saja dari kasus yang diteliti, tetapi juga
dari semua pihak yang mengetahui dan mengenal kasus tersebut dengan baik.
Data atau informasi bisa dari banyak sumber, tetapi perlu dibatasi hanya pada
kasus yang diteliti. Untuk memperoleh informasi yang mendalam terhadap sebuah
kasus, maka diperlukan informan yang handal yang memenuhi syarat sebagai
informan, yakni maximum variety, yakni orang yang tahu banyak
tentang masalah yang diteliti, kendati tidak harus bergelar akademik tinggi.
Pertanyaan yang sering muncul adalah apa yang
membedakan penelitian studi kasus dengan penelitian lainnya? Penelitian studi
kasus menekankan kedalaman analisis pada kasus tertentu yang lebih spesifik.
Metode ini sangat tepat dipakai untuk memahami fenomena tertentu di suatu
tempat tertentu dan waktu yang tertentu pula. Misalnya, tentang metode
pengajaran matakuliah tertentu, di lembaga pendidikan tertentu dalam waktu
tertentu ( yang masih dalam proses).
Pertanyaan lain yang tidak kalah seringnya adalah
apa hasil penelitian studi kasus bisa digeneralisasi atau berlaku secara
umum. Secara jujur saya risau dengan pertanyaan itu. Sebab, selain istilah
generalisasi tidak dikenal dalam metode penelitian kualitatif, hasil studi
kasus memang tidak dimaksudkan untuk digeneralisasi, karena lingkupnya
sempit.
Sebagai padanannya dikenal istilah
transferabilitas, yakni hasil penelitian itu bisa berlaku di tempat lain
manakala tempat lain itu memiliki ciri-ciri yang sama dengan tempat atau
lokus di mana penelitian itu dilakukan. Transferabilitas semacam itu bisa
dilakukan jika penelitian bisa sampai tahap temuan formal, bukan sekadar
substantif.
Umumnya penelitian hanya berakhir pada temuan
substantif, yakni ketika masalah yang diajukan telah dijawab berdasarkan
data. Padahal, maslah ada satu tahap lagi yang harus dilalui jika diharapkan
penelitian menjadi karya ilmiah yang baik, yaitu tahap temuan formal,
berupa thesis statement dari hasil abstraksi temuan
substantif. Selamat mencoba!
|
SUMBER :
Tidak ada komentar: