EKONOMI DAN MANAJEMEN II (BAB III, BAB IV, BAB V)

INFLASI DAN PERUBAHAN HARGA

3.1  Inflasi harga umum

Inflasi harga umum (general price inflaction) didefinisikan sebagai peningkatan harga yang dibayarkan untuk barang dan jasa yang mengakibatkan penurunan daya beli unit moneter, yaitu sebuah realitas bisnis yang dapat mempengaruhi perbandingan sebagai alternatif dari segi ekonomi. Sejarah perubahan harga memperlihatkan bahwa inflasi lebih umum dan sering terjadi dibandingkan deflasi, yaitu penurunan harga-harga yang akhirnya meningkatkan daya beli unit moneter.
Salah satu pengukuran perubahan harga (dan estimasi inflasi harga umum) dalam perekonomian adalah Indeks harga konsumen (IHK). IHK merupakan indeks harga gabungan yang mengukur perubahan harga bahan makanan, perumahan, perawatan kesehatan, transportasi, pakaian, serta beberapa barang atau jasa tertentu yang digunakan oleh individu dan keluarga.
Selain IHK, pemerintah federal juga mengembangkan berbagai jenis indeks harga lainnya dari berbagai data yang dikumpulkan dan dianalisa. Lembaga-lembaga utama yang biasanyaterlibat dalam mengembangkan berbagai indeks harga adalah Departemen Tenaga Kerja (Biro Statistik Tenaga Kerja) dan Departemen Perdagangan (pada Biro Analisis Ekonomi). Indeks Harga produsen (Producer Price Indeks, PPI) serta Indeks Harga Implisit untuk Produk Nasional Bruto (Impicit Price Indeks for Gross National Product, IPI-GNP) adalah dua jenis indeks selain IHK yang sering dipergunakan untuk mengestimasi inflasi harga umum. Indeks-indeks ini didasarkan pada data historis, namun dapat dipergunakan untuk peramalan jangka pendek.

3.2   Terminologi dan konsep-konsep dasar

Dibawah ini merupakan beberapa istilah dan definisi yang sering digunakan dalam pembahasan ini:
·         Dolar Aktual (A$), sejumlah dolar yang berhubungan dengan sebuah arus kas (atau sejumlah arus non kas seperti penyusutan) sepanjang periode waktu terjadinya arus kas tersebut. Sebagi contoh, masyarakat pada umumnya melakukan antisipasi penghasilan mereka selama dua tahun dimuka dalam dolar aktual. Kadang-kadang A$ disebut sebagai dolar saat ini (current dollar) dan dolar yang telah terinflasi (Inflanted Dollar), dan daya beli dollar tersebut dipengaruhi oleh inflasi harga umum. 

·         Dolar Riil (R$), adalah suatu dolar yang dinyatakan dalam daya beli yang sama selama periode waktu tertentu. Sebagai contoh, unit harga masa depan barang dan jasa yang berubah dengan sangat cepat seringkali diestimasi dalam dollar riil (berdasarkan tahun dasar tertentu) untuk memberikan alat perbandingan yang konsisten. Kadang-kadang R$ dinyatakan sebagai Dolar konstan. 


·         Tingkat inflasi harga umum (f), sebuah pengukuran perubahan daya beli dolar selama periode waktu tertentu. Tingkat harga umum (juga berlaku pada situasi deflasi) didefinisikan oleh indeks perubahan harga pasar pada berbagai periode dasar. 

·         Tingkat bunga kombinasi (nominal) adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan modal, biasanya dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang memasukkan penyesuaian pasar untuk tingkat inflasi harga yang telah diantisipasi. Jadi, tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga pasar dan menggambarkan perubahan nilai waktu dari arus kas masa datang yang memperhitungkan pendapatan potensial riil (the potential real earning power of money) maupun estimasi inflasi harga umum dalam perekonomian. 


·         Tingkat bunga riil (i), merupakan uang yang dibayarkan untuk penggunan modal, biasanya dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang tidak memasukkan penyesuaian pasar untuk tingkat inflasi harga umum yang telah diantisipasi dalam perekonomian. Tingkat bunga riil kadang-kadang disebut sebagai tingkat bunga yang bebas inflasi. 

·         Periode waktu dasar (b), periode waktu yang menjadi referensi atau periode waktu dasar yang digunakan untuk mendefinisikan daya beli dolar riil (konstan).  

3.3 inflasi atau deflasi harga

Tingkat inflasi harga umum (f) mungkin saja bukan merupakan estimasi terbaik mengenai perubahan harga masa datang untuk satu atau lebih arus kas biaya dan pendapatan dalam sebuah analisis ekonomi teknik. Variasi antara inflasi harga umum dengan estimasi terbaik perubahan harga dimasa datang untuk barang dan jasa tertentu dinamakan inflasi ( atau deflasi) harga diferensial. Variasi ini timbul disebabkan oleh berbagai faktor seperti perbaikan teknologi, dan perubahan produktivitas, peraturan pemerintah, dan sebagainya. Selain itu, pembatasan dalam penawaran, peningkatan permintaan, atau kombinasi keduanya akan mengubah nilai barang dan jasa tertentu relatif terhadap barang dan jasa lainnya. Perubahan harga yang disebabkan oleh beberapa kombinasi inflasi harga umum dan inflasi harga diferensial dapat dinyatakan oleh eskalasi (atau penurunan) harga total. Tingkat eskalasi harga ini lebih jauh didefinisikan sebagai berikut :

1.    Inflasi (atau deflasi) harga deferensial ), merupakan peningkatan (%) harga (dalam harga, atau biaya untuk sejumlah yang tetap), di bawah atau di atas tingkat inflasi harga umum, selama sebuah periode waktu (biasanya dalam satu tahun) untuk barang atau jasa j.

2.    Tingkat eskalasi atau kenaikan (penurunan) harga total (, total tingkat (%) perubahan harga (dalam unit harga, atau biaya sejumlah tetap tertentu) selama periode waktu (biasanya satu tahun) untuk barang dan jasa j. Tingkat eskalasi harga total sebuah barang dan jasa memasukkan pengaruh tingkat inflasi harga umum (f ) maupun tingkat inflasi harga deferensial ) terhadap perubahan harga.

3.4   Strategi Aplikasi

Pendoman yang sering digunakan dalam praktek adalah penilaian yang didasarkan pada estimasi perubahan harga prospektif serta pada analisa sensitivitas. Meskipun demikian, metode analisa dolar aktual maupun riil tetap dapat digunakan dalam praktek. Jika kedua metode tersebut diterapkan dengan tepat, akan dihasilkan nilai ekuivalen arus kas periode waktu dasar yang sama. Kedua metode tersebut juga membutuhkan jumlah informasi yang sama, dan tidak ada perbedaan praktis dalam penerapanya. Namun demikian, informasi yang dihasilkan oleh kedua metode tersebut untuk melakukan interpretasiekonomi yang sangat berbeda. Hasil dari analisa dolar aktual adalah dalam daya beli pasar yang selalu berubah sepanjang waktu. Sedangkan hasil dari analisis dolar riil adalah dalam daya beli pasar yang konstan yang didefinisikan oleh periode waktu dasar (b). Jadi, analisis dolar riil memberikan informasi dalam satuan unit pengukuran yang konstan, sementara analisis dolar aktual memberikan informasi dalam kuantitas aktual yang akan terjadi selama periode analisis.
3.5  Konsep Kurs Mata Uang Dan Daya Beli

Jika perusahaan domestik melakukan investasi diluar negeri, maka arus kaas yang diterimanya adalah dalam satuan mata uang asing. Biasanya, investasi luar negeri ditandai oleh dua (atau lebih) pengubahan mata uang:
Ketika investasi awal dibuat,
Ketika arus kas dikembalikan ke perusahaan awal.
Kurs mata uang selalu berfluktasi sepanjang waktu, kadang-kadang dengan fluktasi yang sangat hebat. Perubahan kurs antara dua mata uang adalah analog dengan perubahan tingkat inflasi harga umum. Hal ini karena daya beli relatif antara kedua mata uang tersebut berubah sama seperti daya beli relatif antara dolar aktual dan dolar riil. Maka dapat diasumsikan sebagai berikut.

i_us = tingkat pengembalian dalam satuan tingkat bunga kombinasi (pasar) relatif terhadap US dolar.

i_fc = tingkat pengembalian dalam satuan tingkat bunga kombinasi (pasar) relatif mata uang asing.

f_e = tingkat devaluasi tahunan (tingkat perubahan tahunan dalam kurs) antara mata uang asing dan US dolar. Dalam hubungan berkut ini,
f_e positif digunakan ketika mata uang asing didevaluasi terhadap dolar, dan
f_e negatif digunakan ketika dolar didevaluasi terhadap mata uang asing.

Maka
1+i_us= (1+i_fc)/(1+f_e )
Atau
i_fc=i_us+f_e+ f_e (i_us)

SUMBER        :













MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN

4.1 Definisi Resiko, Ketidak Pastian Dan Sensitivitas

Dalam teori ekonomi ada dua masalah pokok yang sering terjadi dalam dunia nyata, yaitu masalah ketidakpastian dan ketidaksempurnaan informasi dimana keduanya saling berhubungan, tetapi antara keduanya tetap bisa dibedakan.
Selama ini kita selalu mengasumsikan bahwa konsumen, produsen, pekerja, dan sebagainya mempunyai informasi yang lengkap tentang pilihan-pilihan yang cocok buat mereka. Padahal dalam kenyataanya tidak demikian. Konsumen harus mencari harga yang paling rendah. Pekerja harus mencari informasi tentang pekerjaan alternatif. Semua persoalan tersebut membentuk suatu bidang studi yang disebut ekonomi informasi (economics of information), yang merupakan suatu komoditi yang hanya bisa diproleh mencari pekerjaan alternatif karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan.
Dalam pengambilan suatu keputusan terdapat hal yang perlu kita ketahui yaitu adanya suatu keputusan yang bersifat pasti dan ada yang bersifat tidak pasti (certainty dan uncertainty). Penentuan certainty dan uncertainty sangat terkait dengan bagaimana suatu kemungkinan kejadian itu dapat diukur (probabilitas). Probabilitas diistilahkan sebagai pengukuran kuantitas berbagai kemungkinan kejadian yang tidak pasti.
Keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari beberapa alternative yang tersedia. Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital dari maanjemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran. Dengan demikian setiap manajer harus menajamkan ketrampilan dalam membuat keputusan. Pertumbuhan, kemakmuran atau atau kegagalan suatu perusahaan merupakan hasil dari keputusan yang dibuat oleh para manajer. Membuat keputusan bukanlah hal yang mudah. Keputusan harus dilakukan ditengah berbagai faktor yang terus berubah, ketidakpastian informasi dan dan aneka pandangan yang bertentangan.
Frank Knight (1922), menggambarkan suatu hubungan antara risiko dengan ketidakpastian. Knight melukiskan suatu keadaan sebagai suatu keadaan yang berisiko jika kita dapat menentukan probabilitas obyektif secara pasti terhadap hasil atau kejadian. Sementara itu, suatu keadaan dianggap mengandung ketidakpastian jika tidak ada probabilitas obyektif yang dapat ditentukan. Knight menyimpulkan bahwa keputusan enterpreneurial dan laba termasuk teori ketidakpastian, bukan teori risiko.
Variabel random merupakan variabel yang memiliki nilai yang tidak pasti, tetapi mempunyai distribusi probabilitas yang diketahui. Misalkan sebuah perusahaan tidak dapat meramalkan labanya tetapi dapat memperkirakan laba tersebut dalam probabilitas tertentu.
Jika variabel random X terdiri dari X1, X2, …, Xn dengan probabilitas P1, P2, …, Pn (bahwa P1 + P2 + …+ Pn = 1) kemudian nilai harapan (expected value) dari variabel random dituliskan dengan E(X) maka persamaannya dituliskan sebagai berikut :

E(x) = P1.X1 + P2.X2 + … + Pn.Xn





Dalam analisis ketidakpastian dapat menggunakan nilai harapan dan varian dari laba, harga, biaya, dan sebagainya. Biasanya perusahaan dapat menaikkan nilai laba harapan hanya dengan melakukan investasi yang berisiko lebih tinggi, yang berarti akan menaikkan varian dari labanya. Akan tetapi, investasi yang berisiko lebih tinggi tidak selalu menaikkan nilai laba harapan dengan tingkat yang sama dengan risikonya.

4.1.1 Resiko
Risiko adalah kata atau kondisi yang hampir selalu dihadapi dalam hidup, tidak mungkin manusia hidup tanpa risiko, begitu juga dengan bisnis atau usaha.
Berikut ini hal-hal yang berhubungan dengan risiko adalah :
·         Ketidakpastian mengenai sesuatu.
·         Kejadian yang tidak diinginkan.
·         Sesuatu yang terjadi diluar tujuan semula.
·         Kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan.
·         Beberapa cara yang lazim dalam menghadapi risiko :
·         Menghindari risiko (avoiding risk) yaitu menghindari penyebab timbulnya resiko.
·         Mengurangi risiko (reducing risk) yaitu memperkecil kemungkinan /probabilitas untuk terjadinya risiko tersebut atau memperkecil kerugian atau akibat risiko yang mungkin terjadi.
·         Mengasuransikan risiko (shifting the risk into an insurance company) yaitu memindahkan resiko yang bakal terjadi ke perusahaan asuransi.
Dalam menjalankan usaha atau bisnis perusahaan, manajemen dalam menghadapi risiko dapat menentukan sikap terhadap risiko tersebut, yaitu :
·         Menghindar dari risiko (risk avers), perusahaan akan menghitung mana yang lebih besar antara risiko dan harapan keuntungan. Bila risiko ternyata lebih besar dari keuntungan, maka manajemen yang masuk kelompok risk averse akan menghindar dari usaha tersebut
·         Netral terhadap risiko (risk neutral) yaitu sikap rasional dalam menghadapi risiko, bila peluang usaha mempunyai harapan keuntungan yang bakal diperoleh dan juga peluang risiko mungkinjuga terjadi.
·         Senang bermain dengan risiko (risk seeker atau risk lover).
4.2 Sumber – Sumber Ketidakpastian
Sumber-sumber ketidakpastian:
·         Kemungkinan ketidak akuratan estimasi yang digunakan dalam analisis
·         Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomian masa depan
·         Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan
·         Lama (waktu)periode yang diasumsikan

4.3       Metode Nonprobabilitik Dalam Mengatasi Ketidakpastian

·         Teknik Optimasi
Manusia terlahir sebagai mahluk yang tak pernah puas. Manusia memiliki sejumlah besar kebutuhan dan lebih banyak lagi keinginan. Disisi lain, sumber daya ekonomi sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan manusia relatif langka. Dua hal ini memberikan latar belakang yang kontradiktif dan mengharuskan manusia memilih. Maka manusia selaku homoekonomicus akan senantiasa berupaya menetapkan pilihan yang terbaik sebagai solusi optimal yang dapat dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang nyaris tanpa batas itu. Lalu, apa dan bagaimanakah alternatif pilihan yang optimal itu? Apakah konsep maksimalisasi sama dengan optimalisasi?. Dari aspek Manajerial, pilihan yang optimal merupakan solusi yang efektif dan efisien. Secara harpiah, kata efektif dapat dipadankan dengan kata berdaya guna, sedangkan efisien lebih bersesuaian makna dengan kata berhasil guna. Pilihan yang efektif merujuk pada alternatif proses produksi untuk mencapai output maksimal pada level penggunaan input yang sudah ditetapkan besarannya, sementara pilihan yang efisien merujuk kepada alternatif proses produk untuk mencapai besaran out put tertentu dengan penggunaan input minimal. Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa optimalisasi mencakup terminologi maksimalisasi output dan minimalisasi input atau biaya. Pemahaman atas solusi optimal ini dapat diterapkan baik pada kajian tentang perilaku produksi maupun prilaku konsumsi.

·         Teknik Analisis Resiko
Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan / aktivitas yang dilakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstyruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian (uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan.
·         Teknik Pendugaan/Peramalan
Tujuan dari peramalan ekonomi adalah untuk mengurangi resiko atau ketidak pastian yang dihadapi suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan operasional jangka pendeknya dan dalam merencanakan pertumbuhan jangka panjangnya. Teknik peramalan bervariasi dari yang sederhana dan tidak mahal hingga yang canggih tetapi mahal. Dengan mempertimbangkan semua keuntungan dan batasan dari berbagai macam teknik ramalan tersebut, manajer dapat memilih metode atau kombinasi dari metode yang paling cocok dengan perusahaannya. Peramalan kualitatif dalam didasari oleh survei terhadap rencana para eksekutif bisnis untuk rencana pengeluaran pembangunan dan peralatan, perubahan inventori, dan harapan penjualan, serta survei terhadap rencana pengeluaran konsumen. Ramalan penjualan dapat didasari oleh jajak pendapat terhadap eksekutif perusahaan, tenaga penjual, dan konsumen perusahaan biasanya meminta pandangan dari pejabat luar negeri atau orang-orang bisnis.
Salah satu metode peramalan yang paling sering digunakan adalah analisis deret waktu. Data deret waktu biasanya berfluktuasi karena adanya tren sekuler, fluktuasi siklis, variasi musiman, dan pengaruh acak atau tak beraturan. Bentuk yang paling sederhana dari analisis deret waktu adalah proyeksi tren. Suatu tren yang linear mengasumsikan perubahan absolut yang konstan dalam jumlah tertentu setiap periodenya. Kadang eksponensial (menunjukan persentasi perubahan yang konstan setiap periodenya) lebih cocok dengan data yang ada dengan memperhatikan variasi musiman, kita dapat meningkatkan ramalan tren secara lebih signifikan.
Peramalan secara meningkat dapat menggunakan metode ekonometrik. Model ini bertujuan menerangkan hubungan yang akan diramal dan penting untuk menentukan kebijakan yang optimal. Model peramalan ekonometrik sering menggabungkan teknik peramalan yang lain dan berkisar antara model persamaan tunggal dari penjualan perusahaan hingga sesuatu yang lebih besar, model persamaan makro berganda tentang keseluruhan perekonomian. Ramalan dengan model persamaan tunggal dapat melibatkan pensubstitusian ke dalam persamaan permintaan, nilai-nilai variabel penjelas atau bebas hasil prediksi untuk periode yang akan diramalkan dan memecahkan nilai ramalan dari variabel terikat. Dalam model persamaan berganda, nilai estimasi dari variabel eksogen (yang ditentukan di luar sistem) harus di substitusikan ke dalam model yang diestimasi untuk menghasilkan ramalan bagi variabel endogen.
Perusahaan dapat juga meramal penjualan dengan menggunakan tabel input output. Tabel input output menguji ketergantungan diantara berbagai industri dan sektor dalam perekonomian. Hal tersebut menunjukan penggunaan output setiap industri dan input industri lainnya dan untuk konsumsi akhir, dengan demikian kita dapat menggunakannya untuk meramal. Peramalan input output sekarang sudah tidak populer dan tidak digunakan lagi oleh perusahaan saat ini.
Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, terdapat beberapa tindakan yang harus dipilih sebagai keputusan tindakan. Masing-masing dari beberapa alternatif tindakan perlu diukur manfaat atau biaya yang dihasilkannya. Tentunya dalam pengambilan keputusan, terdapat situasi ketidakpastian mengenai hasil yang dicapai, di mana terdapat risiko yang akan selalu mungkin terjadi.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam ketidak pastiana adalah dengan menggunakan pohon keputusan. Pohon keputusan akan memberikan fasilitas untuk menganalisis EPV karena alat ini akan menyebarkan dari keputusan seperti cabang pohon, dan mempermudah memperhtungkan joint probabilitas dari keputusan yang telah diambil. Ada tiga teknik pengambilan keputusan dalam ketidak pastian, yaitu teknik optimasi, teknik analisis resiko dan teknik pendugaan/peramalan. Dalam teknik peramalan ada beberapa metode yang digunakan, salah satu metode peramalan yang paling sering digunakan adalah analisis deret waktu. Peramalan secara meningkat dapat menggunakan metode ekonometrik, dan selanjutnya adalah ramalan dengan model persamaan tunggal.
4.4       Analisis Titik Impas

Analisis titik impas adalah dimana keadaan suatu operasi perusahaan tidak mengalami untung atau Impas(rugi),sehingga antara total biaya produksi seimbang dengan penghasilan perusahaan. Sebelum perusahaan melakukan produksi,perusahaan akan melakukan perencanaan terhadap keuntungan yang akan di perolehnya. Dan ketika proses produksi dilakukan maka perusahaan akan mengeluarkan biaya produksi,sehingga agar tidak terjadi kerugian maka dengan teknik analisa titik impas perusahaan dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang akan di tetapkan,selain itu perusahaan juga mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing tanpa melupakan laba yang di targetkan.Bisa dikatakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga penjualan dan juga sebaliknya. Dan dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga penjualan. Sebelum bisa menghitung titik impas atau menganalisis kaitan antara biaya-volume produksi-laba,yang dianalisis terlebih dahulu antara lain :

a.            Komponen biaya produksi
1. Bahan baku langsung (bahan baku yang dapat ditelusuri langsung ke produk)

2. Tenaga kerja langsung (Tenaga kerja yang tekait langsung dengan produk)

3. Overhead pabrik (biaya – biaya tidak langsung yang terkait  dengan pembuatan produk)
    
b.           Jenis- jenis biaya
1. Biaya Variabel (Variabel Cost)
           
Total biaya akan bertambah atau berkurang seiring dengan kenaikan atau penurunan volume produksi.

2. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Total biaya akan tetap selama produksi berapa dalam rentang produksi yang relavan.

4.5       Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter- parameter produksi terhadap perubahan kinerja system produksi dalam menghasilkan keuntungan.Dengan melakukan analisis sensitivitas akibat yang mungkin terjadi dari peerubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.
Contoh :
Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan.Alasan dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipsi adanya perubahan-perubahan berikut:
1.  Adanya Cost overrun,yaitu kenaikan biaya-biaya.seperti biaya konstruksi,biaya bahan baku,produksi,dsb.
2.  Penurunan produsivitas
3.  Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek

Setelah melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut terhadap kelayakan proyek pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan.
Analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung IRR,NPV ,B/C ratio, dan payback period pada beberapa scenario perubahan yang mungkin terjadi.

4.6  Analisis Sebuah Usulan Investasi Proyek

Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru.
Dalam prinsip akuntansi yang lazim, biaya bunga modal sendiri tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam pengambilan keputusan investasi, biaya modal sendiri justru harus diperhitungkan.
Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititikberatkan pada aliran kas, karena saat penelimaan kas dalam investasi memilki nilai waktu uang. Satu rupiah yang diterima sekarang lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang diterima di masa yang akan datang. Oleh karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan, biaya diperhitungkan berdasarkan asas akrual, namun dalam perhitungan pemilihan investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang, biaya yang diperhitungkan adalah biaya tunai.
4.7       Estimasi Optimis-Pesimistis

Satu hal yang perlu diingat ketika penjualan peramalan adalah bahwa jika Anda berencana untuk bekerja dengan bank untuk pembiayaan, Anda akan ingin melakukan perkiraan yang beragam, jadi lebih percaya perkiraan penjualan. Bagaimana Anda melakukan ini?

1. Penjualan Peramalan Metode

Untuk jenis bisnis Anda, apa yang rata-rata penjualan per kaki persegi untuk toko serupa di lokasi yang sama dan ukuran yang sama? Ini bukan jawaban akhir untuk peramalan penjualan yang memadai, karena bisnis baru tidak akan mencapai target itu mungkin untuk satu tahun. Namun pendekatan ini jauh lebih ilmiah dari gambar 2 persen umum berdasarkan pendapatan rumah tangga.
2. Penjualan Peramalan Metode
Untuk lokasi tertentu Anda, berapa banyak rumah tangga yang membutuhkan barang Anda hidup dalam mengatakan, satu mil? Berapa banyak yang akan mereka gunakan untuk barang-barang setiap tahun, dan berapa persen pengeluaran mereka akan Anda dapatkan, dibandingkan dengan pesaing? Lakukan yang sama untuk dalam waktu lima mil (dengan angka penjualan yang lebih rendah perkiraan). (Gunakan jarak yang masuk akal untuk lokasi Anda.)
3. Penjualan Peramalan Metode 
Jika Anda menawarkan mengatakan, tiga jenis barang ditambah dua jenis layanan biaya tambahan, estimasi pendapatan untuk penjualan masing-masing lima produk / jasa baris. Buat perkiraan di mana Anda pikir Anda akan berada di enam bulan (seperti “kita harus menjual lima barang-barang sehari, ditambah tiga ini, ditambah dua ini.”) Dan menghitung penjualan kotor per hari. Lalu kalikan dengan 30 pada bulan tersebut.
Sekarang skala proporsional dari bulan satu ke bulan enam, yaitu, membangun dari tidak ada penjualan (atau beberapa penjualan) untuk enam bulan tingkat penjualan. Sekarang melaksanakannya dari enam bulan sampai dengan 12 untuk mengetahui perkiraan penjualan yang lengkap tahunan.
Jangan Hanya Apakah Satu Penjualan Forecast
Daripada peramalan penjualan tahunan sebagai tokoh tunggal, gunakan satu atau dua dari peramalan penjualan metode di atas dan menghasilkan tiga angka: pesimis, optimis, dan realistis. Kemudian pasang angka dalam berdasarkan bulan, karena tergantung pada bisnis Anda, mungkin ada variasi BESAR berdasarkan bulan. (Beberapa perusahaan ritel melakukan 50 persen dari penjualan kotor mereka sekitar Natal, dari akhir Oktober sampai akhir Desember, misalnya, namun hampir tidak mendapatkan pada bulan Juni sampai Agustus.)
Sertakan Beban di Peramalan Penjualan Anda
Sekarang dimasukkan ke dalam pengeluaran Anda per bulan, termasuk pembelian besar dengan musim (atau namun Anda membeli bahan / barang). Ingat, Anda dapat membeli bahan atau persediaan dalam mengatakan, Juli, untuk Natal, namun tidak mendapatkan semua penerimaan Anda sampai 45 hari setelah Natal. Terdapat implikasi kas besar aliran. Juga, akan Anda akan membeli kendaraan? Peralatan modal? Pastikan untuk menunjukkan beban penyusutan.
Dalam pengeluaran Anda, dimasukkan ke dalam penyisihan kredit macet. Gambar berapa banyak penjualan Anda secara tunai, berapa banyak dengan kartu kredit, berapa banyak oleh memperluas kredit Anda. Dikurangi mengatakan empat persen atau lebih untuk biaya kartu kredit untuk penjualan tersebut dengan kartu kredit. Untuk biaya gaji, dimasukkan ke dalam pembayaran pajak PPh diperkirakan kuartalan yang harus dibayar kepada pemerintah.
Jika Anda pergi ke bank untuk pembiayaan, dapat menjawab pertanyaan seperti, apakah Anda membuat penyisihan rekening kas cadangan, selama berbulan-bulan lambat Anda, tetapi juga dalam kasus ini Anda harus cepat mengganti kendaraan atau peralatan? Anda berkata Anda akan menagih x dolar untuk produk Anda, tetapi apa yang terjadi ketika pesaing Anda memotong harga sebesar 33 persen dan masih membuat keuntungan?
Bagaimana secara khusus akan Anda mengembangkan bisnis Anda – menjual lebih kepada pelanggan yang ada, menjual produk yang ada untuk pelanggan baru, menjual produk baru kepada pelanggan yang ada, dan menjual produk baru untuk menarik pelanggan baru? Mereka akan ingin melihat apakah Anda punya rencana yang nyata.
Ingat bahwa hal itu dapat diterima (dan realistis) memiliki proyeksi arus kas negatif untuk bulan-bulan awal periode proyeksi arus kas Anda.
Penjualan Peramalan Ringkasan
Saya kira Anda dapat melihat bahwa bukan memperkirakan salah satu tokoh besar penjualan pada tahun dimana penjualan peramalan, jadwal bulanan lebih realistis pendapatan dan beban memberikan informasi jauh jauh lebih yang menjadi dasar keputusan. Itulah yang “pembukuan” dirancang untuk melakukan: memberikan informasi ANDA Anda dapat membuat keputusan yang baik pada.
Jadi pada dasarnya, Anda mempersiapkan tiga proyeksi arus kas, di mana Anda memvariasikan persentase dari penjualan atau tokoh lain untuk sampai pada tiga skenario yang berbeda: pesimis, optimis, dan realistis. Pandangan pesimis harus menjadi “kasus terburuk” situasi; rencana untuk memiliki cukup modal dan kesabaran untuk melewati skenario itu. Jika ternyata bahwa hasil sebenarnya lebih baik dari itu – besar!
4.8 TINGKAT MARR YANG MEMPERHITUNGKAN RESIKO
Metode-Metode Evaluasi Proyek
Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen keuangan yang paling penting di antara ketiga keputusan jangka
panjang yang diambil manajer keuangan. Disebut penting, karena selain penanaman modal pada bidang usaha yang membutuhkan modal yang besar, juga keputusan tersebut mengandung risiko tertentu, serta langsung berpengaruh pada nilai perusahaan.
Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan keputusan investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
Untuk menilai profitabilitas rencana investasi dikenal dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non-konvensional (discounted cash flow). Dalam metode konvensional dipergunakan dua macam tolok ukur untuk menilai profitabilitas rencana investasi, yaitu payback period dan accounting rate of return, sedangkan dalam metode non-konvensional dikenal tiga macam tolok ukur profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).


NET PRESENT VALUE (NPV)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.  Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan.
Menurut  Kasmir  (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur investasi. Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value (NPV) merupakan net benefit   yang telah di diskon dengan menggunakan  social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount factor.
https://kelincicoklatdiary.files.wordpress.com/2010/10/rumus-npv.jpg?w=698
Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan.
https://kelincicoklatdiary.files.wordpress.com/2010/10/npv.jpg?w=698Langkah menghitung NPV:
(1) Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar, yang didiskontokan pada biaya modal proyek,
(2) Jumlahkan arus kas yang didiskontokan ini,  hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek,
(3) Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek  dengan NPV positif adalah mutually exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .
NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah mencukupi untuk  membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat pengembalian yang diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif, maka proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan pengembalian yang diperlukan kepada pemegang saham perusahaan.
Keunggulan NPV = menggunakan konsep nilai waktu uang (time value of money).
–>  Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama adalah  mengetahui atau menaksir aliran kas masuk di masa  yang akan datang dan aliran kas keluar.
Di dalam aliran kas ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
(1) Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak,
(2) Informasi terebut haruslah didasarkan atas “incremental” (kenaikan atau selisih) suatu proyek. Jadi harus diperbandingkan adanya bagaimana aliran kas seandainya dengan dan tanpa proyek. Hal ini penting sebab  pada proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi bahwa  produk lama akan “termakan” sebagian karena kedua produk itu bersaing dalam pemasaran,
(3) Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila proyek itu direncanakan akan dibelanjai/didanai dengan pinjaman. Biaya bunga tersebut termasuk sebagai tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return) untuk penilaian proyek tersebut. Kalau kita ikut memasukkan unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas ke luar, maka akan terjadi penghitungan ganda.
4.9 PENURUNAN UMUR PROYEK

Pemaparan mengenai definisi manajemen proyek, membawa kita pada suatu penegasan kesimpulan bahwa manajemen proyek merupakan fungsi yang dilaksanakan oleh manajer proyek. Manajemen proyek dengan demikian sangat berhubungan dengan usaha-usaha melalui orang lain yang ditujukan untuk mencapai sasaran tertentu dengan jalan mempergunakan sumber-sumber yang terlibat dalam pembuatan keputusan.
Tampaknya hal yang sudah pasti berkenaan dengan manajemen proyek adalah bahwa manajemen proyek lebih dapat didefinisikan sebagai suatu proses, yakni sebagai suatu rangkaian tindakan, kegiatan, atau pekerjaan yang mengarah kepada beberapa sasaran tertentu. Definisi manajemen proyek tersebut mengakui juga bahwa proses itu dilaksanakan oleh lebih dari satu orang dalam organisasi proyek dan pencapaian tujuan dilakukan melalui bantuan orang lain.
Definisi manajemen proyek yang dikembangkan di sini didasarkan pada asumsi bahwa kewajiban memanajemeni itu muncul kapan saja pekerjaan proyek dibagi-bagi dalam pekerjaan khusus dan dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dalam keadaan semacam itu, pekerjaan-pekerjaan khusus tersebut harus di koordinasi dan keharusan inilah yang menimbulkan kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan manajerial, yakni proses manajerial
James A.F. Stoner (1982) mengklasifikasikan tingkatan manajemen (Level of Management) sebagai berikut :
1.    By their level in organization.
2.    By the range of organizational activities for which they are responsible.
Adakalanya tingkat manajemen diklasifikasikan atas :
1.    Manajemen puncak.
2.    Manajemen puncak-menengah.
3.    Manajemen menengah.
4.    Manajemen menengah operasional.
5.    Manajemen operasional.
James A.F. Stoner (1986) menentukan tiga jenis dasar keterampilan manajerial yaitu : keterampilan teknik (technical skill), keterampilan manusiawi (human skill), keterampilan konseptual (conceptual skill). Fayol mengemukakan empat belas prinsip-prinsip manajemen, yaitu :
1.    Devision of York.
2.    Authority and Responsibility.
3.    Discipline.
4.    Unity of Command.
5.    Unity of Direction.
6.    Subordination of individual to general interest.
7.    Remuneration.
8.    Centralization.
9.    Scalar chain atau hierarchy.
10. Order.
11. Equity.
12. Stability of tenure.
13. Initiative.
14. Esprit de corp.
Fayol mengatakan: “Prinsip-prinsip tersebut bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan menurut kebutuhan. Persoalan bagaimana menggunakan prinsip-prinsip tersebut merupakan seni yang sulit karena memerlukan intelegensi, pengalaman, pengambilan keputusan dan pertimbangan (Kast dan Rosenzwight, 1983). Sedangkan mengenai sumber daya manajemen menurut George R Terry antara lain adalah :
1.    Men
2.    Materials
3.    Methods
4.    Money
5.    Market
Calvert menggambarkan daur proses manajemen, yang sekaligus memperlihatkan hubungan antar fungsi manajemen, yang menciptakan mekanisme dan dinamika manajemen.

Fungsi-fungsi Manajemen Proyek

Fungsi manajemen proyek mengacu pada fungsi manajemen secara umum. Sebagai pedoman dalam modul ini fungsi manajemen didasarkan pada pendapat George R. Terry. George R. Terry memberikan empat fungsi fundamental dari manajemen, yakni :
·         Planning
·         Organizing
·         Actuating
·         Controlling
Arti penting perencanaan proyek adalah karena perencanaan merupakan proses pemikiran kreatif dan penentuan secara matang mengenai hal-hal berkenaan dengan keputusan-keputusan proyek yang akan dilakukan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan proyek yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk mencapai tujuan perencanaan proyek secara efektif, perlu diperhatikan unsur-unsur perencanaan proyek sebagai berikut :
a. Tujuan (objectives), yaitu perumusan secara jelas dan terperinci mengenai sasaran yang akan dicapai;
b. Kebijakan (policy), yaitu garis-garis besar cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah ditetapkan;
c. Prosedur (procedure), yaitu pembagian tugas serta hubungan-hubungan ke atas dan kesamping antara pelaksana-pelaksana perencanaan;
d. Evaluasi kemajuan, yaitu penentuan norma-norma dan standar untuk mengukur kemajuan, secara kuantitatif, kualitatif dan unsur waktu;
e. Program, yaitu keseluruhan rencana dan urutan-urutan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Fungsi pengorganisasian proyek memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainya tujuan proyek. Melalui pengorganisasian, seluruh sumber proyek (project resources) baik berupa manusia maupun non manusia diatur dan dipadukan sedemikian rupa agar tujuan proyek tercapai secara efektif dan efisien. Pengorganisasian (organizing) lebih menunjuk pada process of organization, yaitu kegiatan penyusunan atau pengalokasian pekerjaan, orang-orang dan benda-benda agar dapat didayagunakan untuk pencapaian tujuan organisasi.
Fungsi penggerakan proyek merupakan gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan perencanaan proyek dan pengorganisasian. Penekanan dari fungsi penggerakan proyek adalah penciptaan kerja sama antara anggota-anggota kelompok serta pada peningkatan semangat kerja keseluruhan anggota untuk tercapainya tujuan proyek.
Pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen diperlukan terutama untuk menjawab pertanyaan apakah kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan proyek diartikan sebagai usaha menentukan apa yang sedang dilaksanakan dengan cara menilai hasil/prestasi yang dicapai dan kalau terdapat penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, maka segera diadakan usaha perbaikan, sehingga semua hasil/prestasi proyek yang dicapai sesuai dengan rencana.
Jenis atau bentuk pengawasan dapat dibedakan menurut :
1. Pengawasan menurut locus
Menurut lokusnya maka dibedakan antara pengawasan intern dan pengawasan ekstern. Pengawasan ekstern adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar organisasi.
2. Pengawasan menurut aktor.
Pengawasan dapat juga dibedakan menurut aktor atau siapa yang melaksanakan. Pertama, pengawasan oleh kelompok pemeriksa fungsional dan kedua pengawasan individual atau personal.
3. Pengawasan menurut bidang
Jenis atau bentuk pengawasan dapat dibedakan menurut bidang yang diawasi, misalnya : anggaran belanja (budgetary and non budgetary financial control), produksi, pembiayaan, kualitas, pemasaran dan sebagainya.

Ruang Lingkup Proyek

Proyek merupakan suatu kesatuan kegiatan yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu hasil atau sasaran tertentu dalam suatu jangka waktu yang telah ditentukan. Kegiatan tersebut diusahakan melalui penyediaan sumber-sumber dana, manusia dan peralatan.
Proyek merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dapat direncanakan, yang di dalamnya menggunakan sumber-sumber (inputs) misalnya uang dan tenaga kerja, untuk mendapatkan manfaat (benefits) atau hasil (return) di masa yang akan datang. Aktivitas semacam ini mempunyai saat mulai (starting point) dan saat berakhir (ending point).
Proyek publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam ekonomi, dengan menggunakan dana anggaran belanja, yang akhirnya tidak lain merupakan kontribusi warga negara sebagai pembayar pajak.
Program dapat dipahami sebagai serangkaian kegiatan-kegiatan, proyek-proyek, proses-proses atau pelayanan/ jasa-jasa yang terorganisasi dan diarahkan untuk pencapaian suatu tujuan khusus.
Tujuan proyek adalah hasil-hasil yang diharapkan akan dicapai oleh proyek dan program pembangunan. Tujuan ini dapat disusun secara bertingkat (hierarki) menjadi dua tahap atau lebih, misalnya tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah, dan jangka panjang, atau dari suatu tujuan yang lebih rendah tingkatannya menuju suatu tujuan yang lebih tinggi tingkatannya, dan seterusnya.
Output proyek (hasil) yang dimaksud adalah produk atau jasa tertentu yang diharapkan dapat dihasilkan oleh suatu kegiatan dari input yang tersedia, untuk mencapai tujuan proyek/program. Sedangkan effect proyek (pengaruh langsung) adalah hasil yang diperoleh dari penggunaan outputproyek. Dan dampak (impact) proyek ialah hasil yang diperoleh dari efek proyek.
Monitoring (Pemantauan) meliputi kegiatan mengamati/ meninjau kembali/mempelajari dan kegiatan menilik (mengawasi), yang dilakukan secara terus menerus atau berkala oleh pengelola proyek di setiap tingkatan pelaksanaan kegiatan, untuk memastikan bahwa pengadaan/penggunaan input, jadwal kerja, hasil yang ditargetkan dan tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan berjalan sesuai dengan rencana.

Manfaat, Biaya dan Umur Proyek

Ada 3 manfaat proyek yaitu
1.    Manfaat langsung (direct benefits)
2.    Manfaat tak langsung (indirect benefits)
3.    Manfaat tak kentara (intangible benefits).
Manfaat langsung dari suatu proyek maksudnya adalah kenaikan nilai hasil produksi barang atau jasa atau penurunan biaya sebagai akibat langsung dari proyek. Kenaikan nilai hasil produksi tersebut dapat berupa meningkatnya jumlah hasil (kuantitas) dan atau meningkatnya mutu produksi (kualitas).
Manfaat tak langsung adalah manfaat yang ditimbulkan secara tidak langsung dari suatu proyek yang merupakan multiplier effects dari proyek. Dapat dikatakan bahwa manfaat tidak langsung mencakup dampak ganda (multiplier effects), manfaat karena besarnya usaha (economic scales), manfaat dari peningkatan pendidikan dan kesehatan terhadap produktivitas tenaga kerja dan sebagainya.
Manfaat tak kentara dari suatu proyek adalah manfaat yang sukar untuk diukur secara kuantitatif misalnya dengan uang. Beberapa dari manfaat tak kentara tersebut di antaranya muncul dalam bentuk perbaikan lingkungan hidup, manfaat dari perbaikan pemerataan pendapatan, manfaat dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan sebagainya.
Biaya atau pengeluaran proyek (project expenditure) adalah hanya biaya-biaya atau ongkos-ongkos yang akan dikeluarkan di masa yang akan datang (future costs) untuk memperoleh penghasilan-penghasilan yang akan datang (future returns).
Proyek dapat dibedakan ke dalam dua bentuk umum, yaitu proyek publik dan proyek swasta. Prof Soemardi Reksopoetranto mengelompokkan proyek-proyek pembangunan ke dalam dua kelompok besar yaitu :
1.    Padat modal (capital intensive)
2.    Padat karya (labour intensive)
Umur ekonomis sesuatu asset adalah jumlah tahun selama pemakaian aset tersebut dapat meminimumkan biaya tahunannya. Untuk proyek-proyek yang mempunyai investasi modal yang besar sekali, lebih mudah untuk menggunakan umur teknis.

               





BAB 5 ANALISIS PENGGANTIAN

5.1 Alasan-Alasan Analisis Penggantian


Sebuah keputusan yang seringkali dihadapi oleh perusahaan maupun organisasi pemerintah adalah apakah aset yang ada saat ini harus dihentikan dari penggunaannya, diteruskan setelah dilakukan perbaikan, atau diganti dengan aset baru. Oleh karena itu, masalah penggantian (replacement problem) memerlukan analisis ekonomi teknik yang sangat hati-hati agar dapat diperoleh informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan logis yang selanjutnya dapat memperbaiki efisiensi operasi serta posisi persaingan perusahaan.

Kadang-kadang analisis ini berupa pertanyaan mengenai apakah kita harus menghentikan penggunaan sebuah aset tanpa dilakukan penggantian (abandonment) atau apakah kita tetap mempertahankan aset tersebut sebagai cadangan (back-up) daripada sebagai penggunaan utama. Keputusan dapat berupa pertanyaan apakah keharusan perubahan tersebut dapat dipenuhi dengan memperbesar kapasitas atau kemampuan aset yang sudah ada saat ini atau apakah harus mengganti aset yang ada saat ini (aset lama), yang secara deskriptif sering disebut sebagai defender, dengan sebuah aset baru. Satu atau lebih alternatif aset pengganti (baru) kemudian disebut sebagai penantang (challenger).


ALASAN-ALASAN ANALISIS PENGGANTIAN
Empat alasan utama yang meringkas sebagian besar penyebab penggantian aset adalah sbb:
1. Kerusakan (pemburukan) fisik : adalah perubahan yang terjadi pada kondisi fisik aset. Biasanya, penggunaan berlanjut (penuaan) akan menyebabkan pengoperasian sebuah aset menjadi kurang efisien.

2. Keperluan perubahan : aset modal (capital aset) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan manusia. -> kategori lain dari keusangan (obsolescence)

3. Teknologi : Dampak perubahan teknologi terhadap berbagai jenis aset akan berbeda-beda. Contoh : peralatan manufaktur terotomatisasi. -> kategori lain dari keusangan (obsolescence)

4. Pendanaan : Faktor keuangan melibatkan perubahan peluang ekonomi eksternal terhadap operasi fisik atau penggunaan aset dan akan melibatkan pertimbangan pajak. Contoh : menyewa (mengontrak) aset mungkin akan lebih menarik daripada memiliki aset tersebut. -> dapat dianggap sebagai bentuk keusangan (obsolescence)

Umur ekonomi (economic life) adalah periode waktu (tahun) yang menghasilkan equivalent uniform annual cost (EUAC) minimum dari kepemilikan dan pengoperasian sebuah aset.
Umur kepemilikan (ownership life) adalah periode antara tanggal perolehan dan tanggal “pembuangan” (disposal) oleh seorang pemilik. Contoh : sebuah mobil dapat berfungsi sebagai kendaraan keluarga utama untuk beberapa tahun dan kemudian berfungsi sebagai angkutan lokal untuk beberapa tahun kemudian.
Umur fisik (physical life) adalah periode antara perolehan awal dan pelepasan (pembuangan) akhir sebuah aset selama rangkaian kepemilikannya. Contoh : mobil yang baru saja digambarkan dapat memiliki beberapa pemilik selama keberadaannya.
Masa manfaat (useful life) adalah periode waktu (tahun) selama sebuah aset berada dalam masa produktif (baik sebagai aset utama maupun cadangan). Masa manfaat adalah estimasi seberapa lama sebuah aset diharapkan dapat dimanfaatkan dalam perdagangan atau bisnis untuk menghasilkan pendapatan.





5.2 Faktor-Faktor Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Analisis Penggantian

1.     FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM ANALISIS PENGGANTIAN
Kesalahan hasil analisis akan sangat membahayakan keputusan yang logis, sehingga ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis penggantian :
·         Kesalahan estimasi masa lalu
Setiap kesalahan estimasi yang dibuat pada analisis sebelumnya terhadap aset lama tidaklah relevan (kecuali terdapat implikasi pajak penghasilan). Contoh : ketika nilai buku (BV) sebuah aset lebih besar daripada nilai pasar (MV) masa sekarangnya, perbedaannya seringkali dianggap sebagai sebuah kesalahan estimasi. ‘Kesalahan’ tersebut juga timbul ketika kapasitas tidak lagi mencukupi, biaya pemeliharaan lebih tinggi dari yang diantipasi dst. Faktanya adalah bhw kerugian tsb telah terjadi, mampu atau tidak mampu ditanggung, dan kerugian ini tetap timbul tanpa melihat apakah penggantian dilakukan atau tidak.
·         Perangkap Sunk Cost (Biaya Tertanam)
Jika pajak dilibatkan, kita harus memasukkan sunk cost ke dalam analisis ekonomi teknik. Kesalahan serius dapat terjadi dalam praktek jika sunk cost ditangani secara tidak tepat dalam.
·         Sunk cost (yaitu MV-BV<0) berkaitan dengan mempertahankan aset lama tidak harus ditambahkan pada harga pembelian alternatif terbaik yang ada. Kesalahan ini akan menghasilkan hasil akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan aset lama.
·         Nilai investasi aset lama dan pandangan pihak luar (outsider viewpoint)
“Titik pandang pihak luar (outsider viewpoint)” untuk memperkirakan jumlah investasi aset lama (defender). Outsider Viewpoint adalah perspektif pihak ketiga yang netral dalam menetapkan MV sebuah aset bekas secara wajar (fair). Titik pandang ini mendorong analis untuk memfokuskan pada arus kas saat ini dan masa datang, sehingga menghindari godaan untuk memikirkan biaya masa lalu.

·         MV saat ini yang dapat dicapai (dimodifikasi oleh pengaruh pajak penghasilan)
adalah jumlah investasi yang tepat untuk ditetapkan terhadap aset yang ada saat ini dalam analisis penggantian. Salah satu cara membenarkan hal ini adalah dengan menggunakan biaya peluang (opportunity cost) atau prinsip peluang yang hilang (opportunity forgone principle). Artinya, jika diputuskan untuk tetap mempertahankan aset yang ada saat ini, kita melepaskan peluang untuk memperoleh MV neto yang dapat dicapai pada waktu tersebut. Jadi, hal ini menggambarkan opportunity cost mempertahankan aset lama (defender).
Jika terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya untuk pemeriksaan dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing dengan penantang (aset pengganti), maka dalam analisis penggantian, pengeluaran ini harus ditambahkan pada MV yang dapat dicapai saat ini untuk menentukan investasi total aset lama.

Ketika menggunakan outsider viewpoint, total investasi aset lama adalah opportunity cost dari tidak menjual aset yang ada saat ini untuk memperoleh MV-nya, plus biaya memperbaikinya sehingga dapat bersaing dengan penantang terbaik (semua aset baru yang layak dipertimbangkan).
MV aset lama tidak harus dikurangi dari harga pembelian aset pengganti ketika menggunakan outsider viewpoint untuk menganalisis masalah penggantian. Kesalahan ini akan menggandakan MV aset lama dan membiaskan perbandingan yang menguntungkan aset pengganti.
5.3 Masalah Penggantian Yang Khas

Analisis incremental biasanya dinyatakan juga sebagai biaya diferensial, biaya marjinal, atau biaya relevan. Analisis incremental ini fleksibel, dimana data dapat dihitung dan disajikan untuk alternative keputusan berdasarkan periode, seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Analisis incremental digunakan dalam pengambilan keputusan ketika jumlah dari alternatif keputusan dan keadaan alam  sangat besar. Penggunaan tabel payoff atau pohon keputusan mungkin terlalu rumit untuk digunakan, sehingga dalam pengambilan keputusan dilakukan pendekatan yang telah disederhanakan. Pendekatan ini membantu pemimpin perusahaan untuk melakukan sejumlah keputusan yang tepat dalam waktu yang relatif singkat. Analisis ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti bidang pemasaran atau bidang produksi. Analisis incremental adalah cara pengambilan keputusan di mana biaya operasional atau pendapatan dari satu alternatif dibandingkan dengan alternatif lain. Alternatif keputusan terbaik adalah biaya operasional terkecil atau pendapatan yang terbesar. Analisis incremental dapat digunakan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif keputusan, seperti:
·        Menyimpan atau mengganti barang tertentu
·        Membuat atau membeli sejumlah barang tertentu
·        Menjual sekarang atau memproses barang lebih lanjut
·        Menyewa ruangan lain atau melanjutkan kegiatan
·        Melanjutkan atau menghentikan produksi
·        Menerima atau menolak penawaran khusus
·        Perubahan jangka waktu kredit

Rumus
Probabilitas (P) bahwa akan ada permintaan barang ke-n sama dengan probabilitas bahwa permintaan barang akan sama atau lebih besar dari n.  Ini berarti tidak akan ada permintaan untuk barang ke-n apabila permintaan barang lebih kecil dari n, sehingga jumlah dari kedua nilai probabilitas ialah satu.

P(D ≥ n) + P(D < n) = 1

Apabila menyediakan barang ke-n dan ada permintaan untuk barang tersebut, kemungkinan akan mengalami kerugian 0 (nol).  Namun, apabila menyediakan barang ke-n dan tidak ada permintaan, maka akan mengalami kerugian karena penyediaan berlebih (over stocking) sebesar :

Lo. EL (Q > n) = Lo . P(D < n)

Apabila tidak menyediakan barang ke-n tetapi ada permintaan untuk barang tersebut, kemungkinan akan mengalami kerugian akibat penyediaan kurang sebesar Lu. Sebaliknya, apabila tidak menyediakan barang ke-n dan tidak ada permintaan untuk barang tersebut, tidak akan mengalami kerugian.  Harapan kerugian karena tidak menyediakan barang ke-n sebesar penyediaan berlebih dikalikan  probabilitas.

EL (Q < n) = Lo . P(D ≥ n)

Syarat yang diperlukan untuk menyediakan barang ke-n ialah apabila harapan menyediakan akan sama atau lebih kecil dari harapan kerugian tidak menyediakan.  Dengan kata lain, dapat dituliskan hubungan berikut:

Lo . P(D < n) ≤ Lu . P(D ≥ n)

Jumlah probabilitas dari kedua kejadian tersebut sama dengan satu, yaitu  P(D ≥ n) + P(D < n) = 1. Karena P(D ≥ n) = 1 –  P(D < n), maka dapat ditulis :

Lo . P(D < n) ≤ Lu . P(D ≥ n)

Lo . P(D < n) ≤ Lu . [1 –  P(D < n)]

 Lo  . P(D < n) ≤ Lu – Lu . P(D < n)

Jika ditambahkan Lu . P(D < n) di kedua belah pihak

Lo . P(D < n) + Lu . P(D < n)  ≤ Lu – Lu . P(D < n) + Lu . P(D < n) Lo . P(D < n) + Lu . P(D < n)  ≤ Lu P(D < n) . [Lo + Lu]  ≤ Lu



Dengan membagi kedua belah pihak dengan Lo + Lu , diperoleh
5.4 ALUR KEPUTUSAN PENGGANTIAN YANG KHAS

LATAR BELAKANG

Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.<a h
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.
Hakikatnya kegiatan administrasi dalam suatu organisasi adalah pembuatan keputusan. Kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup seluruh proses pengambilan keputusan dari mulai identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dari pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh elemen-elemen dalam administrasi sebagai suatu sistem organisasi. Artinya dalam membuat suatu keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ditimbulkan dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi dibutuhkan informasi yang cukup baik dari internal maupun eksternal organisasi guna mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.
TINJAUAN MATERI

Proses pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Terdapat 4 metode bagaimana cara organisasi dalam pengambilan keputusan, ke 4 metode tersebut adalah : yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
1.Kewenangan Tanpa Diskusi
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.

2.Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

3.Kewenangan
Setelah Diskusi Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.

4.Kesepakatan
Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.
Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama lainnya tidak dapat dikatakan metode satu terbaik yang digunakan dibanding metode yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika metode yang mana yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai.
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara atau proses pengambilan suatu keputusan yang dilakukan perusahaan ini jika terjadi suatu kesalahan yang disebabkan oleh pegawai?
2. Apakah perlu pengambilan keputusan dilakukan dalam suatu perusahaan? Jelaskan
3. Jika perusahaan ini pendapatannya terus menurun setiap tahunnya. Kebijakan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk menanggulanginya.?
4. Siapa yang biasa mengambil keputusan dan menetapkan kebijakan perusahaan?
5. Menurut anda apakah itu pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan?
Jawab :
1. Tergantung dari seberapa fatal pegawai itu melakukan kesalahan, biasanya kami akan memaggil pihak yang bersangkutan untuk dimintai keterangan, hal ini biasa dilakukan oleh manajemen personalia. Jika kesalahan sudah tidak dapat di tolelir lagi, maka kami akan memberhentikan pegawai tersebut, tapi jika kesalahan masi ringan, kami biasanya memberikan peringatan. Semua hal ini tentu saja diputuskan berdasarkan bukti yang telah ada/kongkrit
2. Tentu saja sangat perlu, mengingat tiap tiap hal yang kami lakukan memiliki beberapa option, yang semuanya sangat sulit untuk memutuskan mana yang terbaik, karena keputusan yang akan diambil bisa saja bukan membuat perusahaan menjadi lebih maju, melainkan menjadi semakin terbelakang. oleh karena itu sangat dianjurkan untuk mengetahui secara mendetail tiap-tiap option atau kebijakan yang akan diambil. Dan setelah itu barulah diambil keputusan.
3. Biasanya perusahaan pusat akan mengirim tim survey untuk melihat apa yang menyebabkan anak perusahaannya ini mengalami penurunan pendapatan. Disamping itu perusahaan akan terus mencari apa kendala dan bagaimana cara mengatasinya agar dapat menjadi daya tambah dalam perusahaan ini kedepannya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Kebijakannya biasanya adalah pengurangan pegawai dengan cara melihat kinerja para pegawai, melakukan promosi besar-besaran untuk menarik perhatian para wisatawan.
4. Kebijakan perusahaan ditentukan oleh perusahaan pusat yaitu Aerowisata Garuda Indonesia. Tetapi peran serta hotel ini dan tiap tiap departemennya juga diperhatikan dalam pengambilan keputusan perusahaan dengan persetujuan owner tentunya, atau wakilnya dalam perusahaan tersebut yaitu GM(general manager)
5. Suatu tindakan yang harus di lakukan untuk dapat memajukan dan menyelesaikan masalah dalam suatu perusahaan. Tetapi keputusan yang diambil itu pun harus dengan pertimbangan yang matang tentang bagaimana jadinya perusahaan itu mendatang setelah keputusan diambil.

PEMBAHASAN

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERUSAHAAN
Pengambilan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajajer. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi rencana. Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dan situasi yang ada. Keputusan dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Keputusan-kepputusan yang diprogramkan (programmed decisions)
2. Keputusan-keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decisions).
Tingkat ketidakpastian dalam berbagai situasi akan berbeda-beda oleh karena itu, manajer akan menghadapi tiga macam situasi, yaitu:
1. Dalam kondisi kepastian (certainy),
2. Dalam kondisi risiko (risk),
3. Dalam kondisi ketidakpastian.
Proses pembuatan keputusan
1. pemahaman dan perumusan masalah,
2. pengumpulan dan analisa data yang relevan,
3. pengembangan alternatife-alternatif,
4. evaluasi alternatife-alternatif,
5. pemilihan alternative terbaik,
6. implementasi keputusan,
7. evaluasi hasil-hasil keputusan.
Keterlibatan Bahan dalam pengambilan keputusan
pengambilan keputusan kelompok banyak manajer merasa keputusan-keputusan yang dibuat kelompok, seperti panitia, lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan yang lain. Manajer lainnya sangat keras menghindari keterlibatan kelompok, karena mereka merasa hal itu lambat, tidak ptaktis dan sering mengjasilkan keputusan-keputusan yang kurang berbobot. Berbagai Gaya Pembuatan Keputusan Manajemen
A. manajer membuat keputusan sendiri,
B. manajer mendapatkan informasi yang diperlukan dan kemudian mengambil keputusan yang sesuai.
C. Manajer membicarakan masalah dengan yang lain dan mendapat gagasan-gagasan dan saran-sara.
D. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan lainnya sebagai suatu kelompok dan kelompok menyusun dan menilai alternatif-alternatif.
E. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan lainnya sebagai suatu kelompok dan kelompok menyusun dan memilih alternatif-alternatif.
METODE-METODE KUANTITATIF DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Teknik-tekniknya antara lain:
1. Management science
2. Operations research
Cirri-ciri riset operasi:
1. Terpusat pada pembuatan keputusan,
2. Penggunaan metode ilmiah,
3. Penggunaan model matematika,
4. Efektivitas ekonomis,
5. Bergantung pada computer,
6. Pendekatan tim,
7. Orientasi sistem.
Tahap-tahap pendekatan riset:
1. diagnosa masalah,
2. perumusan masalah,
3. pembuatan model,
4. analisa model,
5. implementasi penemuan.
Beberapa model dan teknik riset operasi: programasi linier teori antrian analisa network teori permainan model rantai m
kov programasi dinamik simulasi Aplikasi teknik-teknik riset operasi yaitu masalah-masalah persediaan alokasi antrian (garis-tunggu) pengurutan routing (scheduling) penggantian persaingan pencarian.Analisa proses pengambilan keputusan dalam senggigi beach Lombok Menurut perusahaan pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan adalah. Suatu tindakan yang harus di lakukan untuk dapat memajukan dan menyelesaikan masalah dalam suatu perusahaan. Tetapi keputusan yang diambil itu pun harus dengan pertimbangan yang matang tentang bagaimana jadinya perusahaan itu mendatang setelah keputusan diambil..cara atau proses pengambilan suatu keputusan yang dilakukan perusahaan ini jika terjadi suatu kesalahan yang disebabkan oleh pegawai adalah Tergantung dari seberapa fatal kah pegawai itu melakukan kesalahan, biasanya perusahaan akan memanggil pihak yang bersangkutan untuk dimintai keterangan, hal ini biasa dilakukan oleh manajemen personalia. Jika kesalahan sudah tidak dapat di tolelir lagi, maka perusahaan akan memberhentikan pegawai tersebut, tapi jika kesalahan masih ringan, perusahaan biasanya memberikan peringatan. Semua hal ini tentu saja diputuskan berdasarkan bukti yang telah ada atau kongkrit. Perlunya pengambilan keputusan dilakukan dalam suatu perusahaan , mengingat tiap-tiap hal yang perusahaan lakukan memiliki beberapa option, yang semuanya sangat sulit untuk memutuskan mana yang terbaik, karena keputusan yang akan diambil bisa saja bukan membuat perusahaan menjadi lebih maju, melainkan menjadi semakin terbelakang. oleh karena itu sangat dianjurkan untuk mengetahui secara mendetail tiap-tiap option atau kebijakan yang akan diambil. Dan setelah itu barulah diambil keputusan. Jika perusahaan ini pendapatannya terus menurun setiap tahunnya. Kebijakan yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk menanggulanginya adalah Biasanya perusahaan pusat akan mengirim tim survey untuk melihat apa yang menyebabkan anak perusahaannya ini mengalami penurunan pendapatan. Disamping itu perusahaan akan terus mencari apa kendala dan bagaimana cara mengatasinya agar dapat menjadi daya tambah dalam perusahaan ini kedepannya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Kebijakannya biasanya adalah pengurangan pegawai dengan cara melihat kinerja para pegawai, melakukan promosi besar-besaran untuk menarik perhatian para wisatawan. Yang biasa mengambil keputusan dan menetapkan kebijakan perusahaan adalah oleh perusahaan pusat yaitu Aerowisata Garuda Indonesia. Tetapi peran serta hotel ini dan tiap-tiap departemennya juga diperhatikan dalam pengambilan keputusan perusahaan dengan persetujuan owner tentunya, atau wakilnya dalam perusahaan tersebut yaitu GM(general manager).
5.5 Menentukan Umur Ekonomi Aset Baru Dan Lama

Depresiasi merupakan penurunan daya guna aktiva tetap karena peningkatan umur aktiva tersebut atau karena keusangan yang terus menerus akibat adanya teknologi baru.
Faktor penyebab yang menimbulkan hilangnya prestasi atau berkurangnya nilai aktiva adalah:
1.    faktor teknis: karena usang, aus, rusak, ketinggalan zaman
2.    faktor ekonomi: karena tidak seimbangnya antara biaya dan penghasilan.
Depresiasi bisa disebut juga penyusutan yang Merupakan berkurangnya nilai suatu properti atau aset karena bertambahnya usia. Berkurangnya nilai tersebut bisa berupa berkurangnya performance alat, tampilan fisik, kerusakan total, maupun teknologi yang tertinggal.

Ada pula penyebab terjadinya Depresiasi yaitu sebagai berikut:
1.      Kerusakan akibat pemakian
2.      Penundaan pemeliharaan
3.      Kerusakan akibat proses kimiawi seperti korosi
4.      Kebutuhan prosuksi yang lebih baru dan lebih besar
5.      Penurunan kinerja alat
6.      Perkembangan teknologi
7.      Perkembangan fasilitas yang lebih baik

Straight-line depreciation

Penyusutan Metode Garis Lurus ini adalah salah satu metode yang termasuk paling banyak diaplikasikan oleh perusahaan perusahaan di indonesia. Metode garis lurus ini menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata di sepanjang masa penggunaannya, sehingga aset tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode hingga aset ditarik dari penggunaannya dalam operasional perusahaan.
Contoh Penyusutan Aset Tetap Metode Garis Lurus :
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 6 Juni 2014, harga perolehan mesin tersebut sebesar Rp 13,000,000 dan mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 10 tahun, dan apabila nanti sudah tidak digunakan lagi atau aset ditarik penggunaannya, diperkirakan mesin tersebut masih bisa ditimbang kiloan (spesialisasi orang madura nih, hehe becanda) besi tuanya dapat dijual seharga Rp 1.000,000. dalam pencatatan akuntansi aset tetap, perusahaan menggunakan metode garis lurus

Beban penyusutan untuk tahun 2014, dihitungan dengan cara :

Beban Penyusutan = 7/12 x [(Rp 13,000,000 – 1.000,000) : 10 tahun] = Rp 699.999 ==> kita bulatkan saja Rp 700.000

# darimana angka 7/12 ?
Dalam 1 tahun, terdapat 12 bulan, dan mesin tersebut mulai dioperasikan mulai juni, seandainya mesin tersebut diperoleh tanggal 1 januari, maka dihitung dengan cara =

12/12 x [(Rp 13,000,000 – 1.000,000) : 10] …….dan seterusnya
Dan untuk tahun 2015, maka beban penyusutannya selama 12 bulan full jadi menggunakan 12/12

Atas pembebanan penyusutan ini dicatat sebagai berikut :

31 Desember 2014
Debit
|
Depreciation
Rp700.000
Kredit
|
Accumulated Depreciation
Rp700.000

# Pada akhir periode, penyusutan ini juga harus dilakukan jurnal penyesuaian, untuk mengakui adanya beban pada aset mesin ini. penyesuaian atas penyusutan aset tetap ini sejumlah akumulasi penyusutan selama periode berjalan.

Pencatatan dalam jurnal penyesuaian:
Debit
|
Accumulated Depreciation
Rp700.000
Kredit
|
Depreciation Expense
Rp700.000 

Sum-of-Years depreciation

Metode Penyusutan Aktiva Tetap menurut Jumlah Angka Tahun merupakan suatu metode penyusutan yang dipercepat yaitu sesuai pertimbangan bahwa biaya pemeliharaan dan perbaikan  akan meningkat dengan bertambahnya usia aset tetap. Atau dengan kata lain, suatu Bilangan pecahan yang semakin lama semakin kecil.

Tarif penyusutan ditentukan dalam bentuk pecahan yang dihitung dengan cara sebagai berikut :
Pembilang ( numerator ) menggunakan angka tahun dimulai tahun yang terbesar ke tahun terkecil.
 Penyebut ( denumerator )  adalah jumlah angka tahun.

 Apabila umur aktiva sama dengan 4 tahun maka penyebut angka pecahannya adalah jumlah angka tahun yaitu 1 + 2 + 3 + 4 = 10. Angka pembilang pada tahun pertama sampai dengan keempat masing-masing adalah 4,3,2, dan 1. Tarif penyusutan tahun pertama adalah 4/10, tahun kedua 3/10, tahun ketiga 2/10 dan tahun keempat 1/10.

      Dasar penyusutan dalam metode ini sama dengan metode garis lurus yaitu taksiran nilai buku aktiva
(Nilai perolehan-taksiran residu / nilai sisa).
5.6 PERBANDINGAN ASET LAMA DAN ASET BARU 

Umur ekonomis adaah Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah penyebaran biaya asal suatu aktiva tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama umur perkiraannya. Penerapan depresiasi akan mempengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda.
Kali ini kita akan lebih membahas apa itu arti dan kegunaan umur ekonomis dalam dunia bidang ekonomi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Umur ekonomi menurut kegunaannya dibagi menjadi dua jenis, yaitu
1.    Umur ekonomi aset baru
Umur ekonomi aset akan meminimasi ekuivalen biaya tahunan seragam (equivalent uniform annual cost – EUAC) kepemilikan dan pengoperasian aset. Sangat penting untuk mengetahui umur ekonomi aset baru (penantang) berdasarkan prinsip bahwa aset baru dan aset lama harus dibandingkan berdasarkan umur ekonomi (optimum) mereka.

MENENTUKAN UMUR EKONOMI ASET BARU (PENANTANG)

Sangat penting mengetahui umur ekonomi, EUAC minimum dan total biaya tahun demi tahun atau biaya tambahan untuk aset baru maupun aset lama sehingga keduanya dapat dibandingkan berdasarkan evaluasi terhadap umur ekonomi dan biaya yang paling hemat keduanya.Untuk sebuah aset baru, umur ekonominya dapat dihitung jika investasi modal,biaya tahunan dan nilai pasar per tahun diketahui atau dapat diestimasi.

Analisis sebelum pajak

PWk (i%) = I – MVk (P/F,i%,k) + SEj (P/F,i%,j)

TCk (i%) = MVk-1 – MVk + iMVk-1 + Ek

Contoh

Sebuah truk forklift baru akan memerlukan investasi sebesar $20.000 dan diharapkan memiliki nilai pasar akhir tahun serta biaya tahunan seperti diperlihatkan pada tabel dibawah ini. Jika MARR sebelum pajak adalah 10% per tahun, berapa lama aset tersebut harus dipertahankan kegunaannya?
Jawab :
Penentuan umur ekonomi N sebelum pajak aset baru :
(1)Akhir tahun,k Biaya penggunaan pada tahun, k EUAC tahun k
(2)MV, akhir tahun, k (3)Penyusutan aktual selama tahun, k (4)Biaya modal = 10% dari MV awal tahun (5)Biaya tahunan (Ek) (6) = (3)+(4)+(5)Total biaya (marginal) tahun k (TCk) (7)EUACk=[STCj(P/F,10%,j)](A/P,10%,k)
0 $20.000 – – – – –
1 15.000 $5.000=20.000-15.000 $2.000= 20.000×0,1 $2.000 $9.000 $9.000
2 11.250 3.750=15.000-11.250 1.500= 15.000×0,1 3.000 8.250 8.643
3 8.500 2.750=11.250-8500 1.125=11.250×0,1 4.620 8.495 8.600® EUAC minimum (N*=3)
4 6.500 2.000=8500-6500 850=8500×0,1 8.000 10.850 9.082
5 4.750 1.750=6500-4750 650=6.500×0,1 12.000 14.400 9.965
Asumsi : semua arus kas terjadi pada setiap akhir tahun.

Kolom 3 : Penyusutan aktual untuk setiap tahun adalah perbedaan antara nilai pasar awal dan akhir tahun. Penyusutan untuk masalah ini tidak dihitung berdasarkan metode formal namun didasarkan pada hasil kekuatan ekspektasi pasar.
Kolom 4 : Opportunity cost modal pada tahun k adalah 10% dari modal yang tidak direcover (diinvestasikan dalam aset) pada awal masing-masing tahun.
Kolom 7 : Equivalent uniform annual cost (EUAC) yang akan timbul setiap tahun jika aset tersebut dipertahankan penggunaannya sampai tahun k, dan selanjutnya digantikan pada akhir tahun. EUAC minimum terjadi pada akhir tahun N*. ® Pada aset disini memiliki EUAC minimum jika dipertahankan kegunaannya hanya selama tiga tahun (yaitu N*=3).

EUAC2 (10%)= $20.000(A/P,10%,2)-$11.250(A/F,10%,2) + [$2.000(P/F,10%,1)

+ $3.000(P/F,10%,2)](A/P,10%,2)

= $8.643

2.    Umur ekonomi aset lama
Pembandingan aset baru dengan lama harus dilakukan secara hati-hati karena melibatkan umur yang berbeda. Aset lama harus dianggap memiliki umur lebih lama dibanding umur ekonomi sebenarnya sepanjang biaya marginalnya kurang dari EUAC minimum aset baru.

MENENTUKAN UMUR EKONOMI ASET LAMA
Jika tidak ada MV aset lama saat ini atau nanti (dan tidak ada pengeluaran untuk perbaikan) dan jika biaya operasi aset lama diperkirakan akan meningkat setiap tahun, maka sisa umur ekonomi yang menghasilkan EUAC paling kecil akan satu tahun.
Jika MV lebih besar dari nol dan diharapkan menurun dari tahun ke tahun, maka perlu dilakukan perhitungan sisa umur ekonomi. Penundaan (postponement) umumnya diartikan sebagai penundaan keputusan mengenai kapan akan melakukan penggantian, bukan mengenai keputusan untuk menunda penggantiaN sampai tanggal masa datang tertent.

Contoh
Misalnya ingin diketahui berapa lama sebuah truk forklift harus dipertahankan kegunaannya sebelum diganti dengan truk forklift baru yang data-datanya diberikan pada contoh 3. Truk lama dalam kasus ini sudah berusia dua tahun, yang dibeli dengan biaya $13.000 dan memiliki MV yang dapat dicapai saat ini (realizable MV) sebesar $5.000. Jika dipertahankan, nilai pasar dan biaya tahunannya diperkirakan akan seperti berikut :

Akhir tahun k MV akhir tahun k Biaya tahunan, Ek
1 $4.000 $5.500
2 3.000 6.600
3 2.000 7.800
4 1.000 8.800
Tentukan periode paling ekonomis untuk tetap mempertahankan aset lama sebelum menggantinya dengan aset pengganti yang ada pada contoh 3. Biaya modal adalah 10% per tahun.

Jawaban :

Penentuan umur ekonomi aset lama
(1)Akhir tahun, k (2)Penyusutan aktual selama tahun k (3)Biaya modal = 10% dari MV awal tahun (*) (4)Biaya tahunan (Ek) (5)Total biaya (marjinal) atau tahun (TCi)
=(2)+(3)+(4)

(6)EUAC sampai tahun k
1 $1.000 $500 $5.500 $7.000 $7.000
2 1.000 400 6.600 8.000 7.474
3 1.000 300 7.800 9.100 7.966
4 1.000 200 8.800 10.000 8.406
(*) tahun satu berdasarkan MV yang dapat dicapai sebesar $5.000

Perhatikan bahwa EUAC minimum sebesar $7.000 berkaitan dengan mempertahankan aset lama satu tahun lagi. Namun, biaya marjinal mempertahankan truk untuk tahun kedua adalah sebesar $8.000, yang masih tetap lebih kecil dari EUAC minimum aset pengganti (yaitu $8.600 dari contoh 3). Biaya marjinal untuk mempertahankan aset lama pada tahun ketiga dan tahun selanjutnya lebih besar dari $8.600 EUAC minimum truk baru. Berdasarkan data yang ada saat ini, paling ekonomis untuk mempertahankan aset lama selama dua tahun lagi dan selanjutnya menggantinya dengan aset baru.

PERBANDINGAN KETIKA MASA MANFAAT ASET LAMA BERBEDA DENGAN ASET PENGGANTI
Situasi ketiga terjadi ketika masa manfaat aset pengganti terbaik dan aset lama diketahui, atau dapat diestimasi, namun tidak memiliki nilai yang sama.
Ketika asumsi berulangan (repeatability) tidak dapat diterapkan, asumsi berakhir bersamaan (coterminated) dapat digunakan; asumsi ini menggunakan periode studi terbatas untuk semua alternatif. Jika pengaruh inflasi akan dilibatkan dalam analisis penggantian, dianjurkan untuk menggunakan asumsi coterminated.



Contoh

Andaikan kita dihadapkan pada masalah penggantian yang sama dengan contoh di atas, kecuali bahwa periode masa manfaat yang dibutuhkan adalah (a) tiga tahun atau (b) empat tahun. Artinya, periode analisis terbatas dengan menggunakan asumsi coterminated digunakan. Untuk setiap kasus tersebut, alternatif mana yang harus dipilih?

Jawaban :

(a)  Untuk perencanaan tiga tahun, secara intuitif kita akan berpikir apakah aset lama harus dipertahankan tiga tahun lagi ataukah harus segera diganti dengan aset baru untuk digunakan tiga tahun kemudian. EUAC aset lama untuk tiga tahun adalah $7.966 dan EUAC aset baru untuk tiga tahun adalah $8.600. Berdasarkan hal ini, aset lama akan dipertahankan selama tiga tahun. Namun, ini tidaklah tepat. Dengan memfokuskan pada kolom “total biaya (marginal)”, kita dapat melihat bahwa aset lama memiliki biaya paling rendah pada dua tahun pertama, tetapi pada tahun ketiga aset lama ini memiliki biaya sebesar $9.100; sedangkan biaya tahun pertama aset pengganti adalah $9.000. Dengan demikian, akan lebih ekonomis untuk mengganti aset lama setelah tahun kedua. Kesimpulan ini dapat dibuktikan dengan menghitung semua kemungkinan penggantian dan biayanya yang terkait, untuk selanjutnya menghitung EUAC masing-masing.

(b)  Untuk rentang perencanaan empat tahun, alternatif-alternatif tersebut beserta biaya-biayanya yang terkait untuk masing-masing tahun dan EUACnya ada dalam tabel dibawah ini

Penentuan kapan untuk mengganti aset lama dengan rentang rencana empat tahun
Pertahankan aset lama untuk Pertahankan aset baru untuk Biaya total (marjinal) untuk setiap tahun EUAC pada 10% untuk 4 tahun
1 2 3 4
0 tahun 4 tahun -$9.000 -$8.250 -$8.495 -$10.850 -$9.082
1 3 -7.000 -9.000 -8.250 -8.495 -8.301
2 2 -7.000 -8.000 -9.000 -8.250 -8.005 ® negatif terkecil
3 1 -7.000 -8.000 -9.100 -9.000 -8.190
4 0 -7.000 -8.000 -9.100 10.000 -8.406
Jadi, alternatif paling ekonomis adalah mempertahankan aset lama selama dua tahun lagi kemudian menggantinya dengan aset baru, untuk dipertahankan dua tahun kemudian. Jika analisis penggantian melibatkan aset lama yang tidak dapat lagi digunakan akibat perubahan teknologi, keharusan perbaikan, dst, maka pilihan diantara dua atau lebih alternatif harus dibuat.

Contoh
Sebuah robot digunakan dalam sebuah laboratorium komersial untuk menangani sampel keramik yang ditempatkan dalam ruang bertemperatur tinggi yang merupakan bagian dari sebuah prosedur pengujian. Karena adanya perubahan kebutuhan konsumen, robot tersebut tidak akan dapat memenuhi persyaratan kebutuhan masa datang. Sedangkan di masa datang akan diperlukan pengujian sampel material keramik yang lebih besar, juga dengan temperatur yang makin tinggi. Kedua perubahan ini akan melebihi kemampuan operasi robot yang ada saat ini.

Karena situasi ini, dua robot berteknologi tinggi telah dipilih untuk dilakukan analisis ekonomi dan perbandingan diantara keduanya. Estimasi berikut ini telah dikembangkan dari informasi yang diberikan oleh beberapa pengguna robot-robot tersebut dan data-data yang diperoleh dari pembuat robot tersebut. MARR sebelum pajak perusahaan adalah 25% per tahun. Berdasarkan informasi ini, robot mana yang secara ekonomi lebih dipilih?

ROBOT
R1 R2
Investasi modal harga pembelian -$38.200 -$51.000
Biaya pemasangan -2.000 -5.500
Biaya tahunan -1.400 dalam tahun 1, dan meningkat setelahnya pada tingkat 8%/tahun -1.000 pada tahun 1, dan meningkat setelahnya pada $150/tahun
Masa manfaat (tahun) 6 110
Nilai pasar -$1.500 +$7.000


Jawaban :

Asumsi berulangan (repeatability) dengan metode AW digunakan dalam pembandingan kedua robot. Kedua robot tersebut, jika terpilih, diharapkan dapat memberikan jasa yang diinginkan selama periode masa manfaat totalnya. Demikian pula kedua robot paling mungkin akan diganti pada akhir masa hidupnya dengan robot baru pengganti yang lebih baik. Ekuitas biaya tahunan (annual equivalent cost) sebuah penantang baru pada saat itu harus lebih kecil dari model R1 atau R2 dan harus memberikan jasa yang sama atau lebih baik karena perkembangan teknologi yang terus berlanjut serta persaingan diantara pembuat robot.

Estimasi biaya tahunan R1 adalah urutan kas geometris dimulai tahun pertama. Convenience rate yang dibutuhkan untuk menghitung PW urutan ini adalah

icr = (0,25-0,008)/1,08 = 0,1574 atau 15,74%.

Nilai sisa (salvage value) negatif (-$1.500) menunjukkan biaya neto yang diharapkan untuk pelepasan aset pada akhir tahun keenam.

AWR1(25%) = -($38.200+$2.000)(A/P,25%,6) –($1.400/1,08)(P/A,15,74%,6)

– ($1.500)(A/F,25%,6)

= -$15.382

Untuk model R2, AW selama masa manfaatnya adalah

AW (25%) = -($51.000+$5.500)(A/P,25%,10)

–[$1.000(P/A,25%,10)+$150(P/G,25%,10)](A/P,25%,10) +$7.000(A/F,25%,10)

= -$17.035

Robot pengganti R1 secara ekonomis lebih dipilih karena AW selama masa manfaatnya memiliki nilai negatif paling kecil (-$15.382).

Berdasarkan konsep di atas, peran perhitungan ekonomi sangatlah penting dalam segala bidang termasuk dalam pemiihan alat rumah tanngga dan di dunia usaha maupun industri. Penting, di karenakan umur ekonomis bisa berpengaruh dengan penghasilan produksi, laba, investasi dan kemajuan dalam kegiatan ekonomi. Bisa di analogikan umur ekonomis sebagai pedoman peritungan dalam mengambl keputusan dalan hal kegiatan ekomnomi. Makin kita memperhatikan masalah umur ekonomis, makin kecil kemungkinan kita mengalami kerugian. Jadi, menurut saya itulah pentinnya umur ekonomis dalm kegiatan perekonomian.

Berikut ini, salah satu kasus perhitungan umur ekonomis dalam bidang produksi listrik

B.   KASUS UMUR EKONOMI

Pemilihan Mesin Penggerak

Berdasarkan hasil survey lapangan bahwa mesin yang dapat digunakan untuk mesin penggerak generator PLTBG adalah mesin diesel dan bensin. Di pasaran untuk mesin bensin harganya jauh lebih mahal dari mesin diesel dengan daya yang sama dan untuk daya yang besar hanya mesin diesel yang dapat digunakan sebab tidak adanya mesin bensin dengan daya besar di pasaran. Penggunaan kedua jenis mesin tersebut dalam kenyataannya menghasilkan efisiensi yang rendah sehingga perlu adanya modifikasi.

Modifikasi yang perlu dilakukan untuk mengubah mesin diesel menjadi mesin berbahan bakar biogas adalah dengan cara menambahkan conversion kit dan mixer. Fungsi conversion kit adalah untuk mengatur debit dan menurunkan tekanan aliran bahan bakar sesuai dengan tekanan operasional yang diinginkan sedangkan mixer berfungsi sebagai pencampur bahan bakar dengan udara. Pemasangan mixer terletak pada saluran masuk udara dan conversion kit terpasang antara mixer dan tabung gas (Gas holder). Sistem modifikasi ini menggunakan sistem dualfuel yaitu mesin menggunakan dua bahan bakar yang dilakukan secara bersamaan dengan komposisi 20% solar dan 80% biogas . Hal ini dilakukan karena titik nyala pembakaran biogas sangat tinggi yaitu sekitar 645°C-750°C.

Skema pemasangan mixer dan conversion kit pada mesin diesel
Modifikasi mesin bensin hampir sama dengan mesin diesel yaitu dengan cara menambah Conversion kit dan mixer. Perbedaannya adalah pada mesin bensin bahan bakar biogas dapat digunakan 100%, hal ini dikarenakan adanya busi sehingga bahan bakar biogas akan cepat terbakar. Pemasangan mixer terletak antara saringan udara dan karburator, sedangkan Conversion kit terpasang antara mixer dan tabung gas (gas holder). Perkiraan biaya untuk pembelian Conversion kit dan mixer yaitu sekitar Rp. 4.800.000,00 untuk kondisi alat baru.


Perhitungan ekonomi
Perhitungan ekonomi penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG) untuk peternakan sedang dan besar dengan pemakaian mesin diesel dan bensin , dan dibandingkan dengan keuntungan listrik yang dihasilkan yang disesuaikan dengan tarif dasar listrik PLN.

Tabel 2. Perkiraan biaya investasi PLTBG pada peternakan sedang dan besar

Tabel 3. Perkiraan biaya operasi PLTBG pada peternakan sedang dan besar

Biaya investasi dari mesin diesel lebih kecil dari pada mesin bensin, sehingga mesin diesel lebih menguntungkan dari segi ekonomi. Di lain sisi dari aspek perawatan mesin diesel dan mesin bensin dapat dikatakan sebanding dan membutuhkan biaya yang relatif sama. Dilihat dari aspek operasi mesin diesel lebih mudah, mempunyai umur operasi yang lama dan menggunakan sedikit bahan bakar untuk penyediaan daya yang sama dibandingkan dengan mesin bensin. Hal ini dapat dijadikan alasan bahwa mesin diesel lebih menguntungkan sebagai mesin penggerak pada PLTBG.

Keuntungan dari membangkitkan listrik dari PLTBG adalah energi listrik yang dapat hasilkan dikalikan dengan harga listrik yang harus dibayar pemakai jika menggunakan listrik dari PLN. Harga listrik Rp. 545/kWh dan biaya beban Rp. 30.000,00/kVA. Nilai rupiah yang dapat dihasilkan dari membangkitkan listrik dari biogas pada peternakan sedang dengan daya 3 kW (4 kVA) dalam satu tahun dengan penggunaan tiap hari 24 jam adalah Rp. 15.762.600,00.

Analisa ekonomi pembangkit listrik tenaga biogas dengan mesin penggerak dari mesin diesel untuk peternakan skala sedang, jika bunga investasi untuk kredit dari bank 19 % adalah :

Total investasi = Rp. 7.300.000,00 + Rp. 7.300.000,00 x 19% = Rp. 8.687.000,00

Umur teknis ekonomis 10 Tahun

Depresiasi = Rp. 8.687.000,00 / 10 = Rp. 868.700,00

Cash flow = Keuntungan + Depresiasi- biaya operasional

= Rp. 15.762.600,00 +Rp. 868.700,00 – Rp. 10.316.000,00 = Rp. 6.220.400,00

IRR(Initial Rate of Return) = 72 %

NPV (Net Present Value) = Rp. 15.726.618,00

BCR (Benefit Cost Ratio ) = 1,45

PB ( Pay back) = 1 tahun 5 bulan

Nilai rupiah yang dapat dihasilkan, sesuai harga listrik dari PLN, dari membangkitkan listrik dengan biogas pada peternakan besar dengan daya 15 kW (19 kVA) dalam satu tahun dengan penggunaan tiap hari 24 jam adalah Rp. 78.453.000,00. Jika bunga investasi untuk kredit dari bank 19 % maka analisa pembangkit listrik tenaga biogas untuk peternakan skala besar adalah:

Total investasi = Rp. 56.300.000,00 + Rp. 56.300.000,00 x 19% = Rp. 66.997.000,00

Umur teknis ekonomis 10 Tahun

Depresiasi = Rp. 66.997.000,00 / 10 = Rp. 6.699.700,00

Cash flow = Keuntungan + Depresiasi- biaya operasional

= Rp. 78.453.000,00 + Rp. 6.699.700,00 – Rp. 22.883.600,00 = Rp. 61.537.200,00

IRR(Initial Rate of Return) = 93 %

NPV (Net Present Value) = Rp. 170.743.335,00

BCR (Benefit Cost Ratio ) = 2,87

PB ( Pay back) = 1 tahun 1 bulan

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan untuk skala peternakan sedang dan besar lebih baik menggunakan mesin diesel, disamping ekonomis aspek operasi mesin diesel lebih mudah dibandingkan dengan mesin bensin. Umur operasi mesin diesel mempunyai jangka waktu yang lama.

Kendala yang dihadapi untuk pembangunan PLTBG adalah modal awal yang besar, kurangnya penguasaan ilmu tentang pembangunan PLTBG, adanya keraguaan dari pemilik peternakan tentang berhasil tidaknya PLTBG, kurangnya perhatian pemerintah tentang penelitian PLTBG dan kurangnya pemberian bantuan dana bagi pemilik peternakan. Saran untuk mengatasi kendala diatas adalah peminjaman modal ke bank atau pemberian kredit lunak oleh pemerintah kepada pemilik peternakan, perlunya mempelajari lebih dalam modifikasi yang perlu dilakukan pada mesin untuk PLTBG, pemberian kucuran dana untuk penelitian dari pemerintah, perlunya adanya penyuluhan terhadap peternak sapi sehingga tidak adanya keraguan lagi dari para peternak untuk pembangunan PLTBG.

A.   SOLUSI
Pemilihan mesin harus berdasarkan daya yang dapat dihasilkan oleh digester, harga mesin, biaya modifikasi dan aspek operasi dan pemeliharaan.
Mesin penggerak generator pada PLTBG untuk skala peternakan sedang dan besar lebih baik dengan penggunaan mesin diesel karena dari aspek ekonomis , operasi dan pemeliharaan lebih baik disbanding dengan mesin bensin.
Perlu adanya kerjasama antara pemerintah maupun pihak swasta dengan peternakan sapi untuk pembangunan PLTBG.

5.7 Penghentian Tanpa Penggantian

Penghentian adopsi ada dua jenis, yaitu penggantian (replacement) dan disenchantment. Masing-masing jenis mempunyai ciri serta alasan sendiri.
a) Penggantian (replacement)
Penggantian adalah keputusan untuk menolak suatu pembaruan karena pengguna mempertimbangkan sesuatu hal atau pembaruan lain yang dianggap lebih baik dari yang ditawarkan sekarang. Pembaruan yang terjadi, seperti penggunaan scanner untuk komputer dengan perangkat lunak Windows XP dianggap lebih bermanfaat daripada menggunakan Windows 98. Pada windows XP, generasi perangkat lunak yang lebih baru dibandingkan keduanya, penggunaan scanner jauh lebih sederhana. Pengguna tidak perlu melakukan prosedur apapun, asal sacnner sudah tersambung dengan sumber listrik.
b) Disenchantment
Disenchantment adalah keputusan untuk menolak suatu pembaruan setelah mencoba mengadopsi beberapa waktu karena ketidakpuasan atau melihat dampak buruk dari pembaruan itu sendiri. Terkadang disenchantment terjadi karena salah menggunakan pembaruan karena kurang informasi. Kembali ke contoh perangkat lunak dari microsoft, yaitu windows 98 danwindows  2000. Windows 98 karena lebih dulu muncul ternyata jauh lebih baik dan lebih compatible dibandingkan dengan windows 2000.

f) Saluran komunikasi
Pengenalan pembaruan tidak mungkin terjadi tanpa adanya teknik penyebaran tertentu. Upaya-upaya memperkenalkan pembaruan biasanya dilakukan melalui saluran komunikasi. Rujukan saluran komunikasi sering kali berupa media massa atau narasumber yang bersifat lokal atau kosmopolitan.

1) Saluran media massa
Saluran komunikasi media massa merupakan perangkat penyebaran pesan melalui media massa, seperti radio, TV dan surat kabar. Media massa menyampaikan pesan atau pembaruan secara tidak langsung. Penyebaran yang terjadi mencakup pemirsa/masyarakat pengguna dalam jumlah yang banyak. Pesan melalui media massa dengan memanfaatkan teknik perekaman, dapat diulang-ulang sesuai dengan kebutuhan dan bersifat menetap karena menggunakan format tertentu. Media massa secara efektif dapat dimaksimalkan penggunaannya pada saat masyarakat berada pada tahap pengetahuan.



Sumber :



K





































    






Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.